Ramadan 2013
Jadilah Konsumen Cerdas, Waspada Makanan Kedaluwarsa
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Melawi, mengajak masyarakat agar bisa
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Melawi, mengajak masyarakat agar bisa menjadi konsumen cerdas terutama dalam membeli barang atau bahan makanan selama bulan ramadan.
"Menjadi konsumen cerdas tidak berat. Yang pertama yakni teliti sebelum membeli. Kemudian pastikan produk yang akan dibeli bertanda jaminan SNI. Terus perhatikan label dan masa kedaluarsanya. Serta belilah sesuai kebutuhan bukan keinginan," ungkap Kasi Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Diskoperindag Melawi, Sri Purnawati.
Sri menyarankan, sebelum membeli agar diteliti terlebih dahulu, dengan cara melihat barang yang akan dibeli apakah kondisinya masih bagus atau tidak. Pastikan barang yang akan dibeli berlabel SNI.
"Artinya barang yang akan dibeli sudah Standar Nasional Indonesia atau tidak. Sebab banyak barang yang datang dari luar negeri tidak berlabel SNI," katanya.
Pembeli juga harus memperhatikan masa kedaluarsa barang yang akan dibeli harus diperhatikan atau dicek. Jika memang makanan yang dipajang si pedagang sudah kedaluarsa segera diberi tahu agar tidak dipajang lagi dan jangan membelinya.
"Nah yang keempat ini, belilah sesuai kebutuhan. Artinya jangan membeli semau hati apa yang dilihat. Jika membeli banyak dan akan lama tersimpan, akan merugikan diri sendiri, terlebih makanan. Sebab ada masa kedaluarsanya, jika dibeli dan disimpan terus, ketika ingin menggunakannya ternyata sudah kedaluarsa tentu merugikan diri sendiri," ujarnya.
Dia juga mengharapkan kepada konsumen jangan terpengaruh dengan tampilan barang yang menarik, khususnya terhadap makanan asal luar negeri yang tidak jelasa perizinannya, sebab bisa jadi barang tersebut justru berbahaya.
Sementara itu memasuki bulan ramadan harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan. Kendati demikian Disperindag menganggap kenaikan tersebut masih relatif wajar sehingga tidak perlu untuk dikhawatirkan, yang terpenting saat ini adalah stok barang masih cukup.