Sarminto Sedih Tak Bisa Mudik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Pada momen tersebut suasana suka cita tercipta saat berkumpul bersama keluarga.

Namun tidak bagi Sarminto (49), ia tidak dapat merasakan Lebaran bersama keluarganya di kampung. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Stasiun Pasar Senen harus bekerja disaat Idul Fitri.

"Gimana mau pulang, saya masih harus tetap bekerja saat Lebaran. Sedih sih ngga bisa ketemu keluarga," kata Sarminto.

Menurut Sarminto, pada saat arus mudik hingga Lebaran saat ini merupakan saat ramai-ramainya Stasiun Pasar Senen dikunjungi penumpang. Dengan begitu, kesempatan ia mendapat rezeki pun semakin banyak.

"Kalau Lebaran gini lagi ramai-ramainya (penumpang), jadi saya lebih baik bekerja," ujar Sarminto.

Pria yang sejak 1983 menjadi kuli panggul ini mengaku akan mudik ke kampung halamannya pada saat setelah mudik selesai. Di kampung halamannya di Surabaya, anak-anak serta istrinya pun mengerti bila ia tidak mudik saat Lebaran.

"Karena ini bukan yang pertama saya tidak mudik, saya sudah sering terpaksa tidak mudik," kata bapak dua anak tersebut.

Baca Juga: