Menyongsong Ramadan
Jelang Ramadan, Pedagang Timun Suri Banjiri Pasar
Memasuki bulan suci Ramadhan penjaja timun suri, buah yang khas dipangan saat puasa mulai membanjiri Pasar Induk Kramat Jati
Laporan Rini Ayuningtias
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki bulan suci Ramadhan penjaja timun suri, buah yang khas dipangan saat puasa mulai membanjiri Pasar Induk Kramat Jati.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, puluhan truk bermuatan timun suri mulai terlihat di pasar. Salah satu pedagang bernama Parminah(52) mengatakan, buah yang segar disantap saat berbuka ini sebagian besar berasal dari Serang dan Bekasi.
"Kemarin baru kedatangan dua mobil truk timun suri, jumlahnya sekitar tiga ton. Ramainya pas bulan puasa saja." ujar Parminah yang sudah berjualan buah di Pasar Induk Kramat Jati sejak tahun 1978 ini saat ditemui, Selasa(17/7/2012).
Untuk per kilogram timun suri dijual oleh Parminah dengan harga Rp 4000.
"Biasanya dua minggu pertama bulan puasa timun suri banyak diminati pembeli. Kalau sudah mulai sepi, harganya langsung turun," kata Parminah.
Kalau sedang mujur, Parminah bisa memperoleh omzet hingga Rp 10-Rp 20 juta dari hasil penjualan timun suri tersebut. Untungnya ia gunakan untuk membayar sewa lapak yaitu Rp 7 juta per bulan, dan membayar upah angkut per truk sekitar Rp 300 ribu.
"Kalau truknya datang dari Jawa, biaya angkutnya lebih mahal lagi, bisa Rp 2 juta per truk." ujar Parminah.