Sabtu, 4 Oktober 2025

10 Raja Properti Pemilik Mal di Indonesia: dari Grup Pakuwon Hingga Summarecon dan Djarum

Industri pusat perdagangan di Indonesia dikuasai oleh sejumlah taipan dan grup usaha besar dari grup properti sampai perusahaan rokok.

|
dok. Neo SOHO
KOTA SEJUTA MAL - Mal Central Park di Jakarta Barat yang kini dikelola investor Jepang, Hankyu Hanshin Properties Corp. Lokasinya bersebelahan dengan Neo SOHO yang dikelola Agung Podomoro Land. 

 


TRIBUNNEWS.COM – Industri pusat perdagangan di Indonesia dikuasai oleh sejumlah taipan dan grup usaha besar dari grup properti sampai perusahaan rokok.

Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) mencatat, saat ini terdapat 96 mal yang aktif beroperasi di Jakarta, jumlah terbanyak dibandingkan kota-kota lain di seluruh Indonesia.

Jakarta Selatan memiliki jumlah mal terbanyak mencapai 28 mal, disusul Jakarta Pusat sebanyak 22 mal, Jakarta Utara terdapat 18 mal, Jakarta Barat ada 16 mal, lalu Jakarta Timur dengan 12 mal.

Sejumlah mal besar ini tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi simbol gaya hidup dan pusat ekonomi mikro di kota-kota besar.

Dari Jakarta hingga Surabaya, nama-nama berikut menjadi sosok di balik gemerlapnya pusat dunia dunia yang ramai dikunjungi masyarakat setiap hari.

Para pemilik masuk ke dalam daftar orang paling berpengaruh dalam industri properti dan ritel di Indonesia. Siapa saja mereka?

1. Trihatma Kusuma Haliman, Grup Agung Podomoro

Trihatma adalah sosok penting di balik Agung Podomoro Group, perusahaan yang membawahi berbagai mal ternama seperti Thamrin City dan Senayan City di Jakarta. Perusahaan ini dikenal agresif membangun superblok dan pusat dunia.

Beberapa mal mewah di bawah Agung Podomoro Group diantaranya:

- Senayan City
- Taman Pusat
- Neo Soho
- Thamrin City
- Kalibata City
- Kota Kuningan

2. Soejipto Nagaria, Grup Summarecon

Pendiri Summarecon Agung Tbk ini dikenal sebagai pemilik Summarecon Mall. Dia merupakan pionir konsep kota mandiri dengan mal sebagai pusatnya.

Saham mayoritas PT Summarecon Agung Tbk dikuasai keluarga Soetjipto Nagaria melalui perusahaan PT Semarop Agung, yakni sebesar 33,8 perseb. Saham saham yang sebesar 66,2 persen adalah saham-saham dengan kepemilikan di bawah 5 persen.

Summarecon Mal Serpong OK
MAL IKONIK DI TANGERANG- Summrecon Mal Serpong yang dikelola grup Summarecon yang didirikan keluarga Soejipto Nagaria.

Pemegang saham PT Semarop Agung yang merupakan pemilik saham mayoritas PT Summarecon Agung Tbk adalah Soetjipto Nagaria (25,3 perseb) beserta istrinya Liliawati Rahardjo (24,9 persen), dan kedua anaknya, yaitu Soegianto Nagaria (24,9 persen) dan Herman Nagaria (24,9 persen).

3. Eka Tjandranegara, Mulia Grup

Mulia Group dikenal luas melalui Mal Taman Anggrek di Jakarta Barat. Mal ini sempat dinobatkan sebagai mal terbesar di Asia Tenggara saat pertama kali berdiri.

Mal Taman Anggrek posisinya bersebelahan dengan Mal Central Park dan memiliki luas bangunan mencapai 360.000 m2 dan memiliki kapasitas 4.000 tempat

4. Robert Budi Hartono & Michael Bambang Hartono, Grup Djarum

Dua bersaudara ini merupakan konglomerat di balik Djarum Group. Mereka juga memiliki Grand Indonesia, salah satu mal premium yang terletak di jantung ibu kota.

Dikelola oleh PT Grand Indonesia, anak perusahaan Djarum Group, mal ini dikenal sebagai salah satu pusat dunia dunia mewah di Jakarta.

Baca juga: Investor Uni Emirat Arab Ayedh Dejem Group Berminat Bangun Pusat Perbelanjaan di IKN

Terdiri dari East Mall dan West Mall yang terhubung oleh skybridge, Grand Indonesia juga terintegrasi dengan Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, dan Kempinski Private Residences.

5. Eka Tjipta Widjaja (alm.), Grup Sinar Mas

Melalui Sinar Mas Land, keluarga Eka Tjipta menjadi pemilik fX Sudirman dan memiliki keterlibatan dalam pengembangan Plaza Indonesia melalui kerja sama strategis.

Plaza Indonesia, saat ini dimiringkan oleh sang putra, Franky Oesman Widjaja. Sekadar informasi, Eka Tjipta Widjaja sempat masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia urutan ke-37, dengan nilai kekayaan mencapai Rp20,2 triliun.

6. Murdaya Poo (alm.), Metropolitan Kentjana

Nama Murdaya Poo tak bisa dilewatkan dalam dunia properti Indonesia. Ia adalah pemilik Pondok Indah Mall dan Puri Indah Mall, dua pusat belanja mewah di kawasan elit Jakarta.

Murdaya Poo meninggal dunia di Singapura pada Senin, 7 April 2025. Dia lahir di Blitar, pada 12 Januari 1946 silam.

Baca juga: Pengguna Tumbuh 2 Kali Lipat, Terra Charge Perluas DC Charger di Pusat Perbelanjaan Jakarta

Murdaya Poo merupakan pendiri sekaligus pemilik Jakarta International Expo (JIEXPO) di Kemayoran, Jakarta.

7. Mochtar Riady, Grup Lippo

Keluarga Riady lewat Lippo Group mengembangkan berbagai mal melalui jaringan Lippo Malls Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Lippo Mall Kemang dan Lippo Mall Puri.

Mochtar Riady adalah pendiri perusahaan besar di Indonesia, Lippo Group. Kini Lippo Group dijalankan oleh anak-anaknya, yaitu James Riady dan Stephen Riady.

8. Alexander Tedja, Grup Pakuwon

Bos Pakuwon Jati ini adalah pemilik Gandaria City, Kota Kasablanka, hingga Tunjungan Plaza di Surabaya. Pakuwon dikenal dengan portofolio properti megah di kota besar.

Kota Kasablanka OK
Mal Kota Kasablanka yang dikelola grup Pakuwon grup usaha properti yang didirikan keluarga Alexander Tedja.

Berdasarkan laporan Forbes per 2023, kekayaan bersih Alexander tercatat 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 16,7 triliun (kurs Rp 15.202). Angka itu turun dari kekayaan bersih tahun sebelumnya 1,2 miliar dolar AS pada tahun 2022.

9. PT Senayan Trikarya Sempana, Pengelola Plaza Senayan

Plaza Senayan dimiliki oleh PT Senayan Trikarya Sempana, hasil kolaborasi antara pihak swasta dan pengelola kawasan Gelora Bung Karno. Mal ini dikenal dengan segmen pasar menengah ke atas.

Perusahaan ini merupakan perusahaan afiliasi antara Kajima Overseas Asia Pte Ltd, anak usaha Kajima Corporation di Jepang, dan Badan Pengelola Gelora Bung Karno (GBK), pengembang dan operator Senayan Square

10. Hankyu Hanshin Properties Corp, Taman Pusat

Hankyu Hanshin Properties Corp telah membeli 85 persen saham milik Agung Podomoro di PT CMPM Assets Indonesia, pengelola Mal Central Park di Jakarta Barat, 

Central Park resmi dimiliki oleh perusahaan Jepang. Central Park memiliki luas 188.077 m2 dan luas area pertokoan 125.626 m2.

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah menyelesaikan transaksi senilai Rp4,5 triliun dengan Hankyu Hanshin Properties Corp.

Transaksi ini dilakukan Hankyu melalui anak usahanya yaitu CPM Asset Japan LLC terhadap PT CPM Asset Indonesia sebagai pembeli langsung 85 persen saham Central Park Mall.

Hankyu menguasai 71,42 persen saham PT CPM Asset Indonesia, sementara APLN memiliki 28,58 persen saham.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved