Minggu, 5 Oktober 2025

Kementerian Perumahan Alokasikan 20 Ribu Rumah Subsidi untuk Buruh

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengalokasikan 20 ribu rumah subsidi untuk buruh di seluruh Indonesia.

Tribunnews/Endrapta
RUMAH SUBSIDI UNTUK BURUH - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait dukungan 20 ribu rumah subsidi untuk buruh di seluruh Indonesia, di kantornya, di Jakarta, Kamis (10/4/2025). Penandatanganan dilakukan bersama Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengalokasikan 20 ribu rumah subsidi untuk buruh di seluruh Indonesia.

Penyerahan kunci yang disepakati sebagai awalan program sebanyak 100 unit rumah pada 1 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Buruh.

"Kami targetkan tanggal 1 Mei 2025 mendatang siap serah terima rumah subsidi untuk buruh," kata Menteri PKP Maruarar Sirait di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025).

Pria yang akrab disapa Ara itu menekankan faktor lokasi dan kualitas rumah menjadi sangat penting untuk para buruh.

Alokasi rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi buruh ini juga dibutuhkan pengembang yang bertanggung jawab dan berintegritas dalam melaksanakan pembangunan.

Buruh penerima rumah subsidi ini juga akan disesuaikan dengan data MBR yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) agar tepat sasaran.

"Saya harap BPS dapat berkoordinasi dengan Kemnaker untuk dapat menentukan alokasi jumlah buruh yang berhak menerima rumah subsidi ini agar senantiasa tepat sasaran," ujar Ara.

Untuk lokasinya, dia mengatakan tersebar di berbagai daerah, antara lain Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

Ara telah mendapat masukan dari perwakilan buruh agar lokasi rumahnya bisa dibangun di kawasan perindustrian atau dekat tempat para buruh bekerja.

Baca juga: Pemerintah Siapkan 20 Ribu Rumah Subsidi untuk Pekerja Migran

"Soal lokasi nanti [urusan] BTN. Kalau lokasi, saya tekankan soal kualitas. Lokasi dan kualitas itu menjadi sangat penting. Ada lokasinya bagus, kualitasnya enggak. Ada kualitasnya bagus, lokasinya enggak. Jadi tentu itu tantangan," ucapnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved