Senin, 6 Oktober 2025

Selain Tahan Korosi, Aplikasi Material Beton Juga Bikin Konsttruksi Bangunan Semakin Kokoh

Dalam proses pengecoran beton, proporsi komponen material yang digunakan harus sesuai dengan perencanaan agar mendapatkan hasil berkualitas.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Choirul Arifin
Aktivitas pengecoran atap rumah menggunakan beton readymix. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki rumah impian dengan desain yang unik dan inspiratif serta material yang berkualitas tentu menjadi impian semua orang.

Saat ini ada berbagai macam desain dan material tambahan yang dapat dipilih untuk memenuhi hasrat dalam memiliki hunian idaman, termasuk dengan menggunakan material beton.

Membangun rumah dari campuran material beton bukan merupakan hal yang baru, karena material satu ini cenderung dipilih bukan hanya karena daya tahan dan umur panjangnya saja, namun juga efektivitas biaya dalam desainnya.

Dikutip dari laman www.gbdmagazine.com, Jumat (28/10/2022), selama ini, beton memang telah mendapatkan 'tempat khusus' dalam konstruksi perumahan.

Beberapa arsitek bahkan turut menggunakan beton menjadi material yang sangat inspiratif, mulai dari bermain dengan warna hingga melakukan penambahan tekstur.

Bangunan yang dibangun para arsitek sangat erat kaitannya dengan beton, ini tentunya dapat dilihat dari hasil pengecoran beton pada bagian seperti pondasi, atap dak beton, tiang dan pembatas antar lantai.

Mayoritas orang yang hendak membangun hunian maupun bangunan lainnya cenderung memilih beton karena memiliki sifat tahan terhadap beban berat, suhu tinggi maupun korosi.

Baca juga: Kritik Desain Rumah Baru Atta Halilintar yang Mirip Transformers, Aurel Heran Tak Ada Kamar Anak

Dalam proses pengecoran beton, proporsi komponen material yang digunakan harus sesuai dengan perencanaan agar mendapatkan hasil berkualitas.

Komponen pembentuk beton ini terdiri dari campuran semen, air, pasir yang merupakan agregat halus dan kerikil yang merupakan agregat kasar.

Sedangkan air merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting dalam pembentukan beton, yakni sebagai pencampur komponen lainnya dalam proses pengadukan material ini.

Baca juga: Tampil Unik! Desain Rumah Mungil di Cipulir Tangerang Ini Sabet Penghargaan Arsitektur Dunia

Kekurangan air tentu akan membuat aliran beton tidak lancar dan menimbulkan risiko beton keropos.

Sebaliknya, terlalu banyak air yang diberikan dalam campuran beton akan menurunkan kuat tekan beton. 

Untuk menghindari permasalahan tersebut, tentunya dibutuhkan bahan tambahan dalam proses pengecoran beton.

Salah satu material tambahan yang dapat digunakan adalah Betonmix, yakni bahan penguat beton yang dapat digunakan melalui pencampuran cairan ini dengan besaran 1 persen dari berat semen ke dalam adukan beton.

Baca juga: Ratusan Pengembang Tawarkan 500 Proyek Hunian dengan Bunga KPR 2,47 Persen

Marketing Manager PT Adhi Cakra Utama Mulia, Chandra Kurniawan mengatakan bahwa penambahan cairan ini akan membuat beton yang dihasilkan menjadi lebih padat, tidak keropos dan lebih kedap air.

"Bahan penguat beton atau obat beton Betonmix merupakan salah satu produk dari Aquaproof yang berbentuk cairan bening siap pakai, dengan Superior Plasticizer Technology yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas adukan beton," kata Chandra, dalam keterangan resminya, Jumat (28/10/2022).

Betonmix dipasarkan dalam 3 ukuran kemasan yakni 1 kg, 5 kg dan 30 kg yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi bangunan.

Apa saja keunggulan penggunaan cairan beton ini dibandingkan material sejenisnya?

1. Meningkatkan mutu beton

Dengan penggunaan produk cairan beton ini, maka pemakaian air pun dapat dikurangi tanpa mempengaruhi daya alir beton.

Ini ditandai dengan kemudahan pengaplikasian serta dapat meningkatkan kuat tekan beton.

Penambahan Betonmix ke adukan beton dapat mengurangi penggunaan air hingga mencapai 30 persen dari kebutuhan air normal, dan berpengaruh juga pada peningkatan kuat tekan

beton hingga 20 persen saat beton berumur 28 hari.

2. Mempercepat pengerasan beton

Beton yang ditambah bahan ini pada periode 7 hingga 14 hari memiliki kuat tekan setara dengan beton tanpa Betonmix pada usia 28 hari.

3. Mempermudah pengecoran beton

Untuk mempermudah pengerjaan pengecoran, cairan beton ini dapat ditambahkan ke dalam adukan.

Slump beton (daya alir) akan meningkat tanpa menurunkan kuat tekan beton yang dihasilkan.

Beton yang mengalir itu diperlukan untuk pengerjaan cor beton seperti area yang sangat luas, beton dengan sistem tulangan yang rapat, kolom yang tinggi, luas penampang yang kecil, dan pengecoran dengan menggunakan pompa beton.

Betonmix menjadikan beton bersifat memadat dengan sendirinya (self-compacting), sehingga hasil cor menjadi lebih padat dan tidak keropos.

4. Meningkatkan kekedapan air

Beton yang lebih padat tentu memiliki pori-pori yang jarang dan lebih kecil, sehingga air tidak meresap ke dalamnya.

Hal ini membuat beton lebih bersifat kedap air dan meminimalisir masalah rembes dan bocor di masa depan.

Terkait penggunaannya, cairan beton ini memiliki 2 cara, yakni pengadukan secara manual dan ready mix.

Lalu bagaimana cara penggunaan material ini dalam proses pengadukan secara manual?

1. Betonmix ukuran 1 kg dapat digunakan untuk 2 hingga 8 zak semen dengan rincian 1 zak semen setara 50 kg atau 0,2 hingga 1 persen dari berat semen.

2. Campur cairan beton ini dengan air yang akan digunakan, penggunaan air dapat dikurangi 10 hingga 30 persen dari kebutuhan air normal.

3. Masukkan campuran air dan Betonmix ke dalam adukan pasir, kerikil dan semen, kemudian aduk hingga rata.

4. Lakukan pengecoran seperti biasa, usahakan adukan beton selesai dituang dalam waktu kurang dari 1 jam.

Selanjutnya, bagaimana penggunaan cairan beton dalam proses ready mix?

1. Tentukan kualitas beton yang dipesan, misalnya beton kualitas K300 yang mengindikasikan bahwa dalam 1 meter kubik beton, kandungan semennya minimal 300 kg, dan kapasitas mobil molennya 7 meter kubik.

2. Masukkan cairan Betonmix kira-kira 0,2 hingga 1 persen dari berat semen ke dalam mobil molen, jika pengecoran siap dilakukan.

Masukkan setengahnya terlebih dahulu, putar selama 5 menit kemudian amati daya alir beton, tambahkan sisa cairan beton secukupnya, sambil diputar hingga adukan beton cukup plastis namun beton tidak bleeding.

3. Tuang adukan beton, usahakan beton selesai dituang dalam waktu kurang dari 1 jam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved