Tanda-tanda Orang Sedang Berbohong, Pahami Gestur & Gerak Ini

TRIBUNNEWS.COM - Simak episode Tribunnews Podcast selengkapnya di Spotify.

Berbohong ternyata dapat dideteksi saat kita berbicara langsung dengan orang lain.

Tanpa memerlukan alat pendeteksi kebohongan, kita hanya perlu memperhatikan gerak tubuh mereka.

Untuk kasus ini para ilmuan mempelajari beberapa hal untuk mengetahui bagaimana kita mendeteksi kebohongan.

Perhatikan tanda berikut ini agar kalian tidak mudah langsung percaya.

1. Menggunakan terlalu banyak gerakan dengan tangan

Kata seorang ahli mereka yang sedang berbohong melakukan terlalu banyak hal, termasuk mengarang cerita, mencari tahu apakah mereka dipercaya dan menambahkan cerita yang sesuai.

Kalian juga dapat melihat bahwa tanda isyarat terjadi setelah pernyataan.

Coba dibandingkan dengan isyarat normal, yang mungkin terjadi tepat sebelum bicara.

Sebuah penelitian menemukan bahwa pembohong lebih cenderung memberi isyarat dengan kedua tangan.

Jadi lain kali, perhatikan gerak tubuh jika Anda merasa seseorang tidak jujur.

2. Mereka mengatakan terlalu banyak

Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa jika Anda mengajukan pertanyaan, pembohong akan memberikan lebih sedikit detail daripada mereka yang mengatakan yang sebenarnya.

Tidak ada kata deskriptif dalam percakapan dengan orang yang tidak jujur.

Pembohong sering membuat cerita yang berbeda tanpa menambahkan detail.

Di sisi lain, pembohong sibuk ngomong tetapi tanpa informasi penting.

3. Mereka cenderung menggerak-gerakkan kaki

Menggoyangkan kaki juga bisa menjadi tanda berbohong.

Fluktuasi dalam sistem saraf otonom terjadi saat menipu, karena orang-orang hanya menjadi gugup.

4. Mereka cenderung lebih banyak bergerak dengan bibir sisi kiri

Perhatikan bibir saat Anda berbicara dengan seseorang.

Sisi kiri bibir pembohong bisa lebih mudah digerakkan daripada sisi kanan, mengingatkan pada cibiran.

5. Mereka menggunakan kata-kata yang menyampaikan emosi negatif

Pembohong cenderung menggunakan lebih banyak ucapan negatif.

Mereka terlihat gugup dan mengeluh, sementara para pendongeng lebih kooperatif.

Anda dapat mendengar lebih banyak kata dengan emosi negatif, seperti sedih, benci, atau tidak berharga. (*)