Trik Menagih Hutang ke Saudara atau Teman Dekat, Tanpa Berakhir dengan Pertengkaran
Ada yang bingung nggak kalau punya tanggungan kepada saudara, misalnya pinjam uang, ada trik untuk menagihnya lho!
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang bingung nggak kalau punya tanggungan kepada saudara?
Contohnya ketika saudara atau teman dekat kita sendiri minjem uang ke kita.
Sebenernya harusnya dia yang terbebani buat bayar utang ke kita.
Namun, nggak bisa dipungkiri lagi kalau kita yang minjemin uang juga was was ke dia.
Mikir bakal cepet dibalikin nggak yaaa.
Walaupun, pada saat awal minjem dia bilang bakal cepet ngembaliin, misal dalam waktu 2 minggu atau bahkan hitungan hari saja.
Tapi masalahnya Tribunners, ada juga yang udah jatuh tempo belum ngembaliin uangnya.
Bahkan, ada yang sampai lupa atau malah pura-pura lupa, bahaya ya kalau kayak gini kalian harus berhati-hati ketika akan melepaskan uang kalian ke orang lain walaupun itu saudara sendiri.
Nah di sini Memes mau ajak kalian bahas cara menagih utang ke teman dekat atau saudara.
1. Berikan pengingat yang lembut
Saat perbincangan sudah menjurus ke topik pembayaran utang, cobalah beri peringatan yang lembut namun tegas dan terus terang.
Ingat, tegas berbeda dengan keras atau kasar. Tunjukkan bahwa pengingat yang diberikan memang sungguh-sungguh.
Misalnya, "Menurutmu, kapan kamu bisa mengembalikan uang yang kamu pinjam?".
2. Ungkapkan Urgensi
Saat menanyakan dengan sopan perihal kesanggupannya membayar utang, tambahkan alasan mengenai kondisi kamu yang menjadikan uang itu sangat dibutuhkan.
Hal tersebut biasanya akan membuat peminjam bekerja lebih keras untuk segera mengembalikan pinjamannya, karena merasa dirinya menjadi penyebab terhambatnya urgensi itu dituntaskan.
Misalnya, "Uang sekolah anak saya akan segera jatuh tempo, jadi saya sangat membutuhkan uang itu sekarang".
3. Meminta informasi terbaru
Sebelum membicarakan soal utang yang belum dibayar, mintalah pembaruan informasi mengenai tujuan awal peminjaman mereka.
Percakapan semacam ini dapat meredakan ketegangan sekaligus menjadi pengingat yang sangat lembut bagi peminjam.
Misalnya," Bagaimana perbaikan mobilmu? Apakah pihak bengkel sudah memperbaikinya?"
4. Tambahkan tenggat waktu
Jika mereka belum sanggup membayar, coba tambahkan tenggat waktu pembayaran utang.
Saat batas waktu sudah dekat, ingatkan kembali untuk dapat bertemu langsung pada waktu yang telah disepakati.
Usahakan tegas dalam menentukan dan mengatur pertemuan pada tenggat waktu yang telah disepakati.
Saat tenggat waktu tiba, mintalah uang yang dipinjamnya dengan sopan dan ingatkan tentang berbagai konsekuensi sesuai dengan perjanjian yang disepakati sebelumnya.
5. Tawarkan cicilan pembayaran
Pembayaran utang secara sekaligus bisa jadi penyebab teman atau saudara belum bisa mengembalikan uang yang dipinjamnya.
Jadi, menawarkan pembayaran secara dicicil bisa jadi solusi terbaik ketimbang membiarkan utang tersebut tidak kembali semakin lama.
Cara ini bisa menjadi titik temu bagi kedua pihak. Peminjam bisa mengurangi utangnya secara perlahan, dan yang dipinjam pun bisa mendapatkan kembali uangnya.
Misalnya, "Bagaimana kalau kamu membayar Rp100.000 setiap bulan pada tanggal 1?".
6. Barter
Cara terakhir yang bisa dicoba untuk mendapatkan uang yang dipinjam kembali adalah menukarnya dengan barang-barang yang disepakati memiliki nilai yang setara.
Jika di rumah teman atau saudara itu terdapat motor, TV, gitar dan harganya dianggap setara tentu tidak jadi masalah.
Anggap saja uang yang telah diberikan adalah biaya untuk membeli barang tersebut.
Kecuali jika pembayaran harus tetap dalam bentuk uang.
Kalau begitu, coba rekomendasikan untuk menjual barang-barang tersebut di e-commerce agar pinjamannya bisa dikembalikan. (Memes/Tribunnews)
Simak selengkapnya di Tribunnews Podcast