Pilpres 2019
Sempat Singgung Soal Harapan PKB Dapat 10 Kursi Menteri, Cak Imin: Berdoa Boleh-boleh Saja
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berharap partainya mendapatkan jatah 10 kursi menteri dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berharap partainya mendapatkan jatah 10 kursi menteri dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
"Itu doa, berdoa, namanya doa boleh-boleh saja," kata Cak Imin saat di temui di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).
Meski demikian, Cak Imin belum berkomunikasi langsung dengan Presiden Jokowi terkait hal tersebut.
Baca: Foto Bareng Artis Bollywood Preity Zinta, Iko Uwais Dibilang Pria Berbahaya, Audy Item Komentar Ini
Baca: Kecelakaan Maut Tahun 2015 di Tol Cipali, Renggut 11 Orang Nyawa
Baca: Jokowi Singgung Soal Jatah Menteri untuk Aktivis 98, Begini Respons Wiranto
Ia akan menyerahkan sepenuhnya jatah dan nama-nama menteri dari PKB kepada Jokowi.
"Kabinet belum. InsyaAllah akan menjadi sikap presiden. kita tunggu saja karena itu hak prerogatif presiden," jelas Cak Imin.
Dikabarakan sebelumnya, Muhaimin Iskandar meminta sejumlah anggota Muslimat Nahdatlul Ulama untuk mendoakan agar kader NU semakin banyak duduk di kursi menteri apabila Jokowi-Maruf menang dalam Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Cak Imin saat menemui Muslimat NU, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
"Ibu ibu itu kalau kumpul doanya manjur. Semoga PKB bisa dapat 10 kursi (menteri)," kata Cak Imin usai acara.
Dalam sambutannya Cak Imin menyampaikan harapan agar 2019 bangsa Indonesia ditopang oleh kondisi ekonomi yang makmur dan NU diberikan kesempatan lagi untuk membantu mewujudkan kondisi tersebut.
"Mudah-mudahan hal itu terwujud, hari ini menteri kita ada 4, mudah-mudahan ke depan ada 10 menteri dari NU," katanya.
Soal Jatah kursi Ketua MPR
Golkar dan PKB yang diprediksi mendapatkan suara cukup banyak dalam Pemilu 2019.
Raihan suara tersebut akan menentukan jumlah kursi DPR RI yang didapat
Jatah kursi pucuk pimpinan MPR RI pun sempat menghangat.
Soal jatah kursi Ketua MPR RI tersebut bermula dari pernyataan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Dikutip dari kompas.com, Muhaimin Iskandar mengungkapkan keinginannya terpilih sebagai Ketua MPR periode 2019-2024.
Baca: Respons Jokowi Ketika Ditanya Soal Keinginannya untuk Bertemu Prabowo
Hal itu dia ungkapkan saat diminta tanggapannya mengenai kabar politisi PDI Perjuangan Puan Maharani berpotensi menjabat sebagai Ketua DPR.

"Ya Mbak Puan ketua DPR, Insya Allah saya Ketua MPR," ujar Cak Imin di Rumah Dinas Wakil Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin juga berharap partainya mendapat jatah 10 jabatan menteri dari Presiden Joko Widodo setelah resmi dilantik pada periode 2019-2024.
Baca: Soal Aksi 22 Mei 2019, Hendropriyono: Jangan Mau Ditipu Menjadi Korban Elit Tertentu
Saat ini, ada empat menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang berasal dari PKB.
Keempat menteri tersebut adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
"Ya tentu kita serahkan ke Pak Jokowi. ya doa, doa kan bisa sebanyak banyaknya," kata Cak Imin.
Pernyataan soal Ketua MPR dari Cak Imin tersebut direspons Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto.

Airlangga menjelaskan dalam UU MD3 bahwa pemenang Pemilu akan menjadi Ketua DPR.
Sehingga jelas, jatah Ketua DPR RI akan menjadi milik PDIP.
Baca: Emosi Akibat Ditanya Kapan Anaknya Menikah, Seorang Pria Tebas Teman Sekampung Hingga Tewas
"Sehingga akan wajar, ini seizin Pak Muhaimin Iskandar (Ketua PKB), yang dipilih dalam sistem paket, paket Koalisi Indonesia Kerja, wajar juga mengusung paket dengan ketua dari Partai Golkar," ujar Airlangga saat buka puasa bersama dengan Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (19/5/2019).
Tanggapan Jokowi
Presiden Jokowi pun menanggapi soal perebutan jatah kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) antara Partai Golkar dan PKB.
Menurut Jokowi, wajar saja jika partai Golkar menginginkan posisi Ketua MPR RI.
Alasannya Golkar menjadi pemenang Pemilu nomor dua dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Baca: Mengatakan orang gay masuk neraka, kontrak pemain rugbi kenamaan dibatalkan
"Ya saya kira sebagai pemenang yang kedua ya wajar," kata Jokowi usai buka puasa bersama dengan Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (19/5/2019).
Sementara ketika ditanya soal Ketua PKB Muhaimin Iskandar yang juga menginginkan posisi Ketua MPR, Jokowi menilai hal itu juga sebuah kewajaran.
"Semua menginginkan, wajar juga," ucap Jokowi.