Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Penggunaan WhatsApp, Instagram, dan Facebook Masih Dibatasi, Begini Penjelasan Menkominfo

Pemerintah masih membatasi akses informasi publik dimedia sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Menkominfo Rudiantara 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Rabu (22/5/2019) hingga Kamis (23/5/2019) Pemerintah masih membatasi akses informasi publik dimedia sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Pemblokiran akses terhadap facebook, Instagram, hingga WhatsApp dilakukan dalam rangkan menyikapi hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 yang diumumkan KPU RI, Selasa (21/5/2019) dini hari guna menghindari informasi-informasi negatif.

Sebelum-sebelumnya, langkah pembatasan akses media sosial ini belum pernah diambil pemerintah.

Kali ini keputusan itu ditempuh guna menghindari provokasi hingga penyebaran konten foto dan video hoax terkait aksi 22 Mei.

Menkominfo Rudiantara saat ditemui di Jakarta Marketing Week 2019 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (27/4/2019).
Menkominfo Rudiantara saat ditemui di Jakarta Marketing Week 2019 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (27/4/2019). (Ria Anatasia)

Sampai kapan pembatasam akses ke media sosial bakal dilakukan?

Menjawab itu Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengatakan oembatasan akses akan dibuka jika memang situasi sudah kondusif.

"Tunggu kondusif ya, yang bisa menyatakan suasana kondusif atau tidak tentu dari pihak keamanan. Dari sisi intelijen dari sisi Polri dari sisi TNI, kalau kondusif kita akan buka akan fungsikan kembali fitur-fitur. Karena saya sendiripun merasakan dampak yang saya buat sendiri," ungkap Rudiantara, di Kemenko Pohukam, Jakarta, tersebut dilakukan.

Baca: Hadapi Sengketa Pilpres 2019 di MK, Ini Nama-nama Pengacara yang Disiapkan Kubu Prabowo dan Jokowi

Rangkaian kerusuhan usai pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 merembet ke para pengguna media sosial.

Rudiantara meminta masyarakat berdoa agar suasana secepatnya kondusif.

"Kita semua berdoa supaya segera pulih semuanya. Saya juga belum tahu sampai kapan (blokir dibuka)," katanya.

Rasakan kesulitan akses

Pembatasan akses informasi publik, yakni media sosial hingga WhatsApp beberapa hari terakhir dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

Tidak terkecuali, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang juga curhat ikut merasa kesulitan akibat pembatasan akses tersebut.

Padahal diketahui, pembatasan tersebut dilakukan oleh kementeriannya.

"Saya sendiri pun merasakan dampak yang saya buat sendiri," kata Rudiantara, Kamis (23/5/2019) di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.

Baca: Begini yang Terjadi Ketika Luna Maya dan Syahrini Hadir Dalam Satu Acara yang Sama

Atas keadaan tersebut, Rudiantara juga menyampaikan permohonan maaf.

Dia menegaskan langkah itu diambil guna menghindari provokasi hingga penyebaran konten hoax terkait aksi 22 Mei.

"‎Saya mohon maaf kepada teman-teman yang sementara tidak bisa gunakan fitur gambar di media sosial. Namun kita semua menjaga eksistensi dari NKRI," tegasnya.

Sukses tahan hoaks

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengatakan ‎pembatasan akses media sosial terkait aksi 22 Mei sangat sukses mengindari hoax.

"Efektif menahan hoax," ucap Rudiantara ‎saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (23/5/2019).

Dia menjelaskan apabila tidak dibatasi aksesnya maka penyebaran konten hoax ‎baik melalui foto maupun video bisa menyebar luas.

Baca: Persebaya Surabaya Berlatih Strategi Dobrak Pertahanan Lawan Bersama Bejo Sugiantoro

"Blokir ini efektif terutama untuk penyebaran video, karena kalau video itu efeknya lebih besar dibandingkan dengan foto. Video itu paling cepat menyentuh emosi," tegas Rudiantara.

‎Menyikapi kondisi saat ini, menurut Rudiantara semua pihak harus memaklumi karena ini demi keamanan dan ketenangan.

Terlebih pemerintah bukan menutup sarana komunikasi melainkan hanya melakukan pembatasan.

"Kan pemerintah tidak menutup sarana komunikasi, tapi melakukan pembatasan. Bisa dirasakan sekarang kita lebih tenang kan," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved