Pilpres 2019
Capres 01 Menang di Jepang, Vera Berharap Suatu Saat Bisa Bertemu Jokowi
Vera berharap suatu saat dapat berjumpa langsung dengan Jokowi, orang yang membuatnya ke luar dari rumah sakit dan mendadak sehat.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Antusiasme warga Indonesia (WNI) di Jepang ikut pemilu ternyata tak lepas dari kekaguman masyarakat terhadap kinerja Jokowi.
"Jika sebelumnya saya harus seperti Bang Toyib, dari kota sana dan ke kota lainnya melakukan sosialisasi, deklarasi, membangunkan mereka yang tidak peduli menjadi peduli kepada pemilu, cukup kelabakan juga. Namun sejuk rasanya kalau telah terasa semakin banyak orang jadi peduli," ungkap Vera Kurniawati, saksi pemilu di KJRI Osaka kepada Tribunnews.com, Senin (22/4/2019).
"Kecintaan masyarakat Indonesia di Jepang, ternyata tidak luntur terhadap Jokowi. Walau kami jauh dari tanah air, jiwa nasionalis kami masih sangat tinggi. Apalagi kalau negara, tanah air kami akan diganggu dan dipecah belah dengan cara-cara yang hanya menyakiti satu sama lain sesama warga negara Indonesia," kata Vera Kuniawati.
Tanggal 13 April Vera Kuniawati berangkat dari rumahnya di Tottori menuju Osaka, karena tanggal 14 April adalah hari pencoblosan bagi WNI yang menetap di Jepang, di wilayah Osaka dan sekitarnya.
"Kebetulan saya dan beberapa kawan saya menjadi saksi di saat hari pencoblosan dan juga tanggal 17 April untuk menjadi saksi penghitungan suara," kata Vera Kurniawati.
Vera sudah lama menetap di Jepang, tapi antusias masyarakat Indonesia yang menetap di Jepang menurutnya sangat besar, lain dari pemilu sebelum-sebelumnya.
"Anak anak pelajar yang tadinya tidak peduli, datang berbondong-bondong, hanya dengan modal paspor dan E KTP mereka (mereka masuk dalam golongan DPK/daftar pemilih khusus). Mereka rela antre dari pagi jam 10 sampai jam 09.30 malam. Tapi mereka tetap ceria," kata Vera Kuniawati.

"Di saat sela-sela jam istirahat, saya tertarik menanyakan kepada mereka. Kenapa mereka akhirnya menyempatkan diri untuk mencoblos hari ini? Jawaban mereka hampir semuanya sama.
Mereka ingin negara mereka maju. Mereka ingin Indonesia tidak terpecah belah, hanya karena berbeda paham agama atau apapun," ujarnya.
Vera Kuniawati merasa terharu atas kesaksian kalangan milenial, yang biasanya sudah sibuk belajar dan menghabiskan waktunya main game atau bermain bersama temannya, mulai memikirkan mau jadi apa negara mereka.
"Di dalam hati saya ucapkan kata bersyukur, masih banyak jiwa nasionalis dari anak bangsa yang jauh dari tanah air," kata Vera Kuniawati.
Baca: UPDATE Real Count Pilpres 2019 Dari KPU Pukul 12.00 WIB : Jokowi-Maruf 54.79% , Prabowo-Sandi 45.21%
Meskipun diakui Vera ada sedikit kericuhan yang sengaja dibuat untuk menakut-nakuti mereka yang sudah mengantre, agar lebih memilih pulang.
"Mereka tetap berdiri, mengantri dan asyik bercanda dengan kawan-kawan yang baru mereka kenal saat mengantre. Di sini lah saya lihat dan berharap. Teruslah seperti ini anak muda, jangan membedakan apapun, kita semua sama Indonesia," kata Vera.
Selesai proses pencoblosan yang memakan waktu sampai jam 09.30 malam, akhirnya tiba waktunya menghitung jumlah kertas suara.

Semua harus dicocokkan untuk dijadikan laporan.
"Petugas PPLN, panwaslu sudah bekerja dengan sangat baik. Semua serba transparan," kata dia.
"Bahkan kami para saksi ikut mengantar kotak suara disimpan di ruangan logistik yang dipasang kamera CCTV dari empat sudut ruangan yang selalu dinyalakan selama 24 jam, sampai saatnya waktu penghitungan suara. Benar-benar semua ada di dalam ruangan steril dan aman," ujarnya.
Tiba saatnya tanggal 17 April 2019, penghitungan suara yang tadinya akan dimulai jam 3 sore dimajukan jadi jam 10 pagi.
"Mengingat membeludaknya jumlah pencoblos di TPS, maupun yang mencoblos di rumah dan dikirim via pos. Ada 4 gelombang pos untuk yang di Osaka," ujar Vera.
Penghitungan suara pun akhirnya dimulai.
Baca: Anggota KPPS Meninggal Tak Lama Usai Membagikan Honor di TPS 27, Sempat Minta Dibelikan Baju Hitam
Semua saksi lengkap, dari saksi 01, 02, dari perwakilan partai PKS, Nasdem dan PSI.
"Kami semua berbagi tugas, dan semua petugas PPLN maupun Panwaslu benar-benar melakukan semuanya dengan transparan dan terbuka di hadapan semua saksi. Sampai-sampai pengambilan pengiriman pos terakhir dua orang saksi dari 01 dan 02 diikutsertakan ke kantor pos," ujar Vera.
Hasil penghitungan surat suara yang mencoblos langsung ke TPS KJRI Osaka adalah:
01 = 337
02 = 199
Tidak sah 11
Pos 1:
01 = 567
02 = 270
Tidak sah = 26
Pos 2:
01 = 521
02 = 331
Tidak sah 22
Pos 3:
01 = 485
02 = 397
Tidak sah = 25
Pos 4:
01 = 156
02 = 159
Tidak sah = 10

"Selama 30 jam kami para saksi, petugas PPLN, maupun Panwaslu bekerja, istirahat makan pun bergantian. Agar semua tetap bekerja nonstop. Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma`ruf Amin, suara WNI di Jepang baik yang melakukan pemilihan melalui wilayah Osaka maupun Tokyo, telah memenangkan 01," ungkap Vera Kurniawati.
Sesuai data perhitungan suara di Jepang, pasangan capres cawapres nomor urut 01 menang dan Vera menyatakan tak rela kalau tanah air diganggu dan dipecah belah dengan cara-cara yang hanya menyakiti satu sama lain sesama warga negara Indonesia.
"Jayalah negeriku, jayalah tanah airku. Kepadamu Bapak Joko Widodo dan Bapak Kiai Ma`ruf Amin, kami menitipkan tanah air kami," kata Vera.
Baca: Tawuran Ormas dan Warga di Magelang Berawal dari Masalah Pribadi
Vera juga menyatakan sangat berterima kasih kepada pihak PPLN dan panwaslu, yang bekerja begitu transparan termasuk fasilitas yang disiapkan panitia PPLN.
"Di booth kami untuk berfoto ria membuat mereka yang sudah lelah mengantre terhibur dan senang, bisa berfoto-foto dengan kelucuan pernak pernik yang disiapkan PPLN Osaka," kata Vera.
Vera sangat senang dengan hasil penghitungan suara pemilu.
"01 menang di Tokyo. 01 menang di Osaka. 01 menang di Jepang. Dan jempol kami pun ikut bergoyang. Tetapi masih banyak PR yang harus kami kerjakan," kata Vera.
"Semoga suatu saat saya bisa berjumpa dengan orang yang pernah membuat saya nekat keluar dari rumah sakit, dan mendadak sehat, karena mimpi ditelepon oleh Bapak Jokowi. Walau hanya mimpi beliau menanyakan, Mbak Vera apakah besok bisa hadir? Dan saya menjawab “siap”. Semoga mimpi itu akan menjadi kenyataan.”
Orang pertama yang dikabarkan Vera terkait kemenangan capres 01 adalah anak Kiai Haji Ma'ruf Amin.
"Mbak, abah menang di Jepang, tangis bahagia, lega. Ingin rasanya menyampaikan ke bapak Jokowi juga. Pak, bapak menang di Jepang. Semoga suatu saat jadi kenyataan. Kalau mau jujur bolak balik ambil tisue karena nggak bisa tanah air mata," aku Vera.
Vera mengatakan meski dirinya berada jauh dari tanah air tapi tidak melunturkan kecintaannya pada tanah air.
"Kami yang menetap di Jepang berharap, SDM-nya dan berbagai sistem di Jepang bisa dijalankan di Indonesia. Kalau bisa saya menjerit dan bersuara kepada anak-anak muda yang sedang menimba ilmu di Jepang. Jangan pernah mengenal lelah mencintai tanah airmu Indonesia," kata Vera.