Pilpres 2019
Respons TKN Jokowi-Ma'ruf Sikapi Temuan Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto menyerahkan penanganan kasus temuan surat suara tercoblos kepada Bawaslu.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto merespon terkait kabar surat suara telah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Menurut Hasto Kristiyanto, pihaknya menyerahkan semua persoalan tersebut kepada pihak berwenang, yakni Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
Hasto Kristiyanto mengatakan dalam Pemilu secara langsung semua hal bisa terjadi.
Baca: Egy Maulana Vikri Turut Memberi Perhatian Terhadap Kasus Pengeroyokan Audrey
“Karena apapun dalam pemilu secara langsung dan paling kompleks di dunia ini berbagai hal bisa terjadi, karena itulah kami memperkuat peran dari Bawaslu itu,” kata Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019).
Sekjen PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya sedang menunggu investigasi yang dilakukan Bawaslu.
Selain itu, Hasto Kristiyanto mengatakan jika ditemukan kecurangan dalam proses Pemilu, harus diproses sesuai hukum.
Baca: Pembobol Timnas U-22 Indonesia asal Malaysia Sedang Galau, Ini Penyebabnya
“Ya kan kita masih menunggu investigasi dari Bawaslu secara resmi. Kan ada pelanggaran pidana pemilu, siapa pun itu caleg darimana pun kalau melakukan pelanggaran harus diproses secara hukum apalagi terkait dengan tindak pidana pemilu hal tersebut tidak dibenarkan,” ungkap Hasto.
Hasto pun tak merasa heran terkait kabar surat suara tercoblos di Malaysia tersebut.
Baca: 6 Cara Meredakan Pusing Ketika Berpuasa Tanpa Membatalkannya
Sebab, rangkaian masalah-masalah terkait Pemilu 2019 sudah dirancang sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendeligitimasi Pemilu.
"Hampir seluruh kajian kami itu berasal dari tim kampanye paslon 02 Jadi mungkin ada sebuah skenario untuk mencoba membuktikan dari apa yang mereka tuduhkan dan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendowngrade legitimasi Pemilu itu sendiri Jadi kami percaya ke Bawaslu dan KPU," jelas Hasto.
BPN tunggu reaksi
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Irfan Yusuf Hasyim beraksi atas temuan surat suara tercoblos di Kuala Lumpur, Malaysia.
BPN menunggu langkah tegas penyelenggara Pemilu dalam menindaklanjuti temuan tersebut.
Ia berharap pihak berwenang segera mengusut temuan surat suara tercoblos di Kuala Lumpur, Malaysia tersebut.
"Kita minta, kita menunggu apa reaksi dari yang berwenang, bagaimana reaksinya, kalau tidak ada reaksi kita pertanyakan kenapa tidak ada reaksi," ujar Irfan Yusuf Hasyim saat dihubungi, Kamis, (11/4/2019).
Baca: Ikut Kampanye Dukung Jokowi, Caleg Gerindra Dipecat
Ia berharap menjelang pemungutan suara KPU dan Bawaslu responsif dalam menindaklanjuti segala bentuk indikasi kecurangan.
Sehingga, masyarakat percaya terhadap hasil Pemilu.
"Pemilu tinggal menghitung hari saja ada indikasi kecurangan tolong bereaksi," katanya.
Baca: Perrsiapan Khusus Bulan Ramadan, Madura United Bertekad Menangkan Empat Laga
Menurut Irfan pihaknya melihat dalam beberapa hari terakhir, indikasi adanya ketidak jujuran dalam penyelenggaraan Pemilu.
Karena itu, pihaknya selalu memberikan warning kepada aparat dan penyelenggara Pemilu untuk netral dan menjadi wasit sebaik mungkin.
Baca: Menjemput Asa Para Pemilih Tangguh Jokowi di Rengasdengklok
"Kita melihat kecenderungan beberapa saat ini, ada kemungkinan ketidakjujuran itu, karena itu kita memberi warning kepada petugas kepada pemerintah kepada KPU supaya benar-benar jujur dan adil Intinya kita yakin kalau jujur dan adil siapapun pemenangnya kita terima," katanya.
Respons Bawaslu
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, nanti malam akan memberikan putusan hasil temuan terkait kabar surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos di Malaysia.
Ketua Bawaslu RI Abhan menjelaskan pihaknya saat ini sedang mengumpulkan berbagai dokumen, alat dan data pengawasan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Malaysia.
Usai terkumpul seluruhnya, Bawaslu kemudian akan membahasnya dalam rapat pleno. Setelah itu, mereka akan berkirim surat ke KPU RI menyampaikan rekomendasi tersebut.
"Kita lihat dulu fakta-faktanya siapa yang melakukan dan apa modusnya, tapi tindakan kami saat ini kami sedang mengumpulkan data dokumen bukti-bukti hasil pengawasan sistem kami di Malaysia," kata Abhan di Kantor KPK RI, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
"Sore atau malam nanti ada keputusan kami, tindakan apa yang harus kami keluarkan, serta rekomendasi kami untuk KPU, nanti ada," jelas dia.
Baca: Polisi Temukan Sabu Saat Geledah Celana Marzuki
Sementara itu, Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan, persoalan yang akan diteliti ialah terkait keaslian surat suara tersebut. Apakah memang resmi surat suara dari KPU atau bukan. Selain itu, mereka juga akan menelusuri dimana lokasi tepatnya.
Sebab video yang beredar di platform pesan singkat Whatsapp, bukan hanya satu. Melainkan lebih dari tiga video.
Baca: Jelang Pencoblosan, Maruf Amin Peringatkan Jangan Leha-leha
"Harus diteliti surat suaranya asli atau tidak, apakah memang surat suara dari KPU atau bukan, kemudian di mana kejadiannya. Kan ada beberapa video, ada yang lagi nyoblos, itu dari pengawas yang sama atau tidak atau yang berbeda," terang Bagja.
Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan tumpukan puluhan kantong warna hitam berisi surat suara Pemilu 2019 sudah tercoblos dalam ruangan kosong sebuah ruko, kawasan Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia.

Sekiranya ada 57 kantong hitam dibariskan rapi pada sudut ruangan.
Ditunjukkan dalam video, surat suara pemilihan Presiden sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, sedangkan surat suara DPR RI tercoblos untuk caleg Partai Nasdem nomor urut 3 atas nama Ahmad.
Kemudian pada video lainnya, surat suara sudah dicoblos untuk paslon yang sama yakni Jokowi-Ma'ruf.
Sedangkan, pada surat suara calon anggota legislatif DPR RI, telah tercoblos caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II dari Partai Nasdem nomor urut 3 bernama Achmad dan nomor urut 2 Davin Kirana.