Pilpres 2019
Prabowo Mengaku Tidak Mendapatkan Izin Kampanye Terbuka di Semarang
Prabowo Subianto mengatakan kampanye di Solo menjadi kampanye terbuka terkahirnya, ia akan berangkat ke Surabaya besok bertemu akademisi.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa kampanye di Solo merupakan kampanye terbuka terkahirnya sebelum pemungutan suara 17 April 2019.
Prabowo Subianto mengaku sisa hari kampanye akan dimanfaatkan dirinya untuk melakukan pertemuan di ruang tertutup.
Prabowo mengaku dirinya akan berangkat ke Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/4/2019).
"Saduara-saudara sekalian tapi sudahlah ini adalah kampanye terbuka yang terakhir karena besok saya ke Surabaya acaranya akademisi-akademisi di dalam ruangan jadi ini adalah kampanye terbuka yang terakhir," ujar Prabowo Subianto saat kampanye di lapangan Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/4/2019).
Baca: Karyawan Vihara di Blitar Tewas sambil Pegang Gunting, Diduga Tersengat Listrik saat Rapikan Tanaman
Prabowo Subianto mengatakanawalnya kampanye terbuka terkahirnya tersebut akan dilakukan di Semarang, Jawa Tengah.
Namun, lokasinya dipindah karena tidak mendapatkan izin.
"Tadinya kami mau kampanye di Semarang. Kami mau di Lapangan Simpang Lima, tapi katanya engga boleh," kata Prabowo.
Baca: Bowo Sidik Kembali Bernyanyi, Sebut Uang Untuk Serangan Fajar Berasal dari Menteri dan Direktur BUMN
Sebelumnya hal senada diungkapkan anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon.

Ia mengatakan pihaknya sering mendapatkan hambatan saat berkampanye.
Selain tidak keluarnya izin penggunaan Simpang Lima Semarang, untuk kampanye, para pendukung Prabowo-Sandiaga juga dipersulit datang ke lokasi kampanye.
Baca: Fitriani Dihentikan Langkahnya Oleh Ratchanok Intanon di Babak Awal Singapura Terbuka 2019
"Kemudian ada oknum-oknum aparat yang juga mencegah bus dan lain sebagainya kemarin di GBK juga saya mendapat laporan dari masyarakat di Bogor. Itu ada yang mencegah bus ada yang PO-nya sudah dibayar lunas tiba-tiba mereka mengembalikan tidak jadi karena ada tekanan-tekanan itu," kata Fadli Zon, Selasa (8/4/2019).