Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Fahri Nilai Pileg dan Pilpres Berbarengan Timbulkan Efek Buruk yang Tidak Terduga

Karena kurangnya perhatian, maka anggota legislatif yang lolos nanti, kata Fahri, terpilih melalui proses yang kurang selektif.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Fahri Hamzah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai bahwa digelarnya secara bersamaan antara Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden menyebabkan efek buruk yang tidak terprediksi sebelumnya. Efek buruk tersebut yakni Pileg yang tidak relevan, karena semua fokus tertuju pada Pilpres.

"Saya kira ini, efek buruk yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya bahwa ternyata keinginan sementara kalangan untuk menyederhanakan atau menyamakan waktu pileg dan pilpres itu lalu menyebabkan pertama biaya tidak berkurang. Kedua, pileg jadi tidak relevan," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (5/4/2019).

Karena kurangnya perhatian, maka anggota legislatif yang lolos nanti, kata Fahri, terpilih melalui proses yang kurang selektif. Padahal pemilihan anggota legislatif sama pentingnya.

"Presiden sebagai pelaksana pembangunan dan Caleg sebagai pengawas pemerintahan. Harusnya sama-sama peting, tapi karena dipilihnya barengan akhirnya saya kira tidak mendapat perhatian," katanya.

Baca: Kemlu Cari Tahu Nasib Sandera WNI yang Diculik di Fillipina Usai Baku Tembak Kelompok Abu Sayyaf

Fahri mengatakan sistem pemilu legislatif dan Pemilu Presiden dalam waktu yang bersamaan harus dikoreksi. Selain itu agar Pemilihan anggota legislatif dapat lebih berkualitas maka ia mengusulkan agar pemilihannya dilakukan melalui model distrik.

"Saya usulkan sebaiknya anggota DPR dipilih dengan metode sistem distrik, supaya dapilnya mengecil dan intensitas dia bertemu dengan konstituennya semakin kuat, Itu yang menyebabkan anggota DPR mengakar di dapilnya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved