Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat: Survei Litbang Kompas Masih Kukuhkan Jokowi-Amin Ungguli Prabowo-Sandi

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Editor: Johnson Simanjuntak
Danang Triatmojo/Tribunnews.com
Ray Rangkuti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik Ray Rangkuti menilai survei Litbang Kompas makin mengukuhkan pasangan nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin masih tetap unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Hanya memang varian keunggulannya berbeda-beda. Tapi secara umum masih di angka 2 digit," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Kamis (21/3/2019).

Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Menurut Ray Rangkuti, penentunya ada di undicided voter yang jumlahnya mencapai 13,4 persen.

Lebih lanjut dia melihat ada ada beberapa kebijakan Capres petahana Jokowi yang memang membuat hati pemilih agak ragu. Salah satunya, dan yang paling mencolok adalah isu dwi fungsi TNI.

Sejurus dengan itu, menurut dia, penangkapan Robertus Robert memberi pukulan yang lumayan mengejutkan, khususnya bagi pemilih dari kalangan akademisi dan aktivis.

"Ada suasana yang terasa kurang memberi rasa nyaman datang dari capres 01. Bayangan kelam kebebasan yang akan kembali seperti masa lalu justru bergayut di 01," ucapnya.

Baca: Fifi Lety Didesak BTP Tak Pakai Namanya Lagi untuk Usaha Keluarga, Harry: Namanya Ahok cuma 1 Orang?

"Sesuatu yang membuat pemilih muda, akademisi, para aktivis mulai menunda untuk menyatakan terhadap salah satu capres. Dan bisa jadi itu salah satu penyumbang tidak bergeraknya suara 01," jelasnya.

Baca: PKS Yakin Elektabilitasnya Tembus Dua Digit

Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.

Pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi-Ma'ruf.

Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.

"Selama enam bulan, elektabilitas Jokowi-Amin turun 3,4 persen dan Prabowo-Sandi naik 4,7 persen," tulis Bambang.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa meski penurunan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terlihat sedikit, tetapi memberikan pengaruh signifikan pada jarak keterpilihan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved