Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Mengaku Dipecat Karena Berbeda Pilihan Politik, Rekan Kerja Nurullita: Dia Saja yang Baper

Seorang pekerja swasta perempuan bernama Nurullita (40) mengaku dipecat sepihak oleh perusahannya karena berbeda pandangan politik.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Reza Deni
Kantor PT Pelopor Pratama Lancar di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/3/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pekerja swasta perempuan bernama Nurullita (40) mengaku dipecat sepihak oleh perusahannya karena berbeda pandangan politik.

Seperti diketahui, Lita akrab disapa, bekerja di PT Pelopor Pratama Lancar yang bergerak di bidang bongkar muat.

Tribunnews.com mencoba mendatangi tempat Lita bekerja.

Perusahaan yang terletak di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara itu bertempat di sebuah ruko dua lantai bercat kuning.

Pantauan Tribunnews.com pukul 17.00 WIB, tampak sejumlah karyawan perusahaan sedang berkumpul di depan pintu masuk perusahaan.

Baca: KNKT Tawarkan Kerja Sama Investigasi Jatuhnya Boeing 737 Max 8 dengan Otoritas Ethiopia

Ada 7 karyawan yang sedang duduk, baik di lantai, kursi plastik, dan jok motor yang terparkir.

Roni yang mengaku sebagai karyawan di perusahaan tersebut, mengatakan tak mengenal baik sosok Lita.

"Dia sudah sebulan enggak di sini. Saya juga enggak begitu akrab, karena saya kerja di lantai atas, Bu Lita di lantai bawah," kata Roni kepada Tribunnews.com, Kamis (21/3/2019).

Roni tak mau berkomentar soal kenapa Lita diberhentikan.

Baca: Peringati Hari Puisi Sedunia Tanggal 21 Maret, Ini 4 Puisi yang Dijadikan Lagu oleh Musisi Indonesia

Dirinya kembali menegaskan tak mengerti betul persoalan yang dihadapi perempuan yang baru saja mengadu ke Kementerian Ketenagakerjaan itu.

Tak lama, kemudian muncul seorang lelaki dari dalam kantor perusahaan tersebut.

Lelaki itu menghampiri wartawan Tribunnews dan mengatakan semua persoalan sudah selesai.

"Dia (Nurulita) saja yang baper itu," kata karyawan yang tak mau menyebutkan namanya itu.

Baca: Gara-gara Ambulans Mampir Pom Bensin, Nyawa Pria Ini Melayang

Sekira pukul 17.50 WIB, sejumlah karyawan tampak membereskan barang mereka dan menuju kendaraan yang diparkir.

"Kami mau tutup. Kalau mau tanya jangan ke kami, kami hanya bekerja di sini," kata seorang karyawan seraya menutup pintu dan gerai besi.

Kronologi Pemecatan

Kronologi pemecatan sepihak yang dialami oleh Nurullita berawal dari kehadirannya di pidato kebangsaan Jokowi dalam acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 24 Februari lalu.

"Hari Minggu tanggal 24 Februari saya mengunjungi di acaranya Bapak Jokowi dalam perjalanan itu saya sudah udah mulai di-bully," kata Nurullita.

Dia mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait acara itu di media sosial.

Baca: Sosok Wanita Terduga Teroris Asal Klaten: Asam Klorida, Gadai Rumah, Hingga Pembelian Bahan Peledak

Tindakan itu, kata Nurullita, menjadi bahan olok-olok rekan kerjanya di group WhatsApp.

Keesokan harinya, Nurullita langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian.

Pimpinannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Joko Widodo.

"Hari Senin itu juga saya langsung dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu memilih Jokowi tapi kamu mencari makan di sini, malu dong' itu kalimat terakhir dia (atasan)," ujar Nurullita menirukan ucapan atasannya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved