Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

BPN: Tren Kenaikan Suara Prabowo-Sandi dan Penurunan Jokowi-Ma'ruf Mulai Melambat

Dalam survei terbarunya Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hanya berbeda 11,8 persen dari Prabowo Sandi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Taufik Ismail
Anggota Litbang Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Haryadin Mahardika 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Litbang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Haryadin Mahardika mengatakan hasil survei Litbang Kompas, sama dengan hasil survei internal BPN, 4 bulan lalu.

Dalam survei terbarunya Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hanya berbeda 11,8 persen dari Prabowo Sandi.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Sementara 13,4 persen responden menyatakan rahasia.

Menurut Haryadin angka selisih berdasarkan survei internal tersebut kini sudah berubah. Hanya saja ia enggan membeberkan berapa elektabilitas kedua pasangan calon saat ini.

Baca: Anak Bupati Mojokerto Non Aktif Meninggal akibat Kecelakaan di Tol Ngawi

"Sebenarnya kalau survei dari kompas itu mungkin kira-kira sama dengan survei kita 4 bulan lalu. Hasilnya seperti itu," kata Haryadin di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (21/3/2019).

Dari survei yang dilakukan internal BPN, menurutnya ada kecenderungan semakin mendekati pemungutan suara tren perubahan suara tersebut melambat.

Apabila 4 bulan sebelumnya tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Sandi dan penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berjalan cepat, satu bulan menjelang pemungutan suara, perubahan tersebut mulai melambat.

"Sekarang sudah lebih ini jauh menipis (selisih elektabilitas) meski pergerakan memang lambat, artinya pertambahan kita engga secepat dulu, turunnya 01 juga engga secepat dulu," katanya.

Menurut anggota Dewan Pakar BPN itu, berdasarkan survei internal perbedaan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi sangat tipis. Saking tipisnya elektabilitas keduanya saat ini bisa dikatakan imbang.

"Sudah sangat tipis sudah hampir dikatakan sebearnya seri kalau tanding bola. Sudah bisa dikatakan imbang," katanya.

Haryadin tidak menampik menipisnya elektabilitas ke dua Paslon, karena faktor suara di Jawa Tengah. Menurutnya Prabowo-Sandi berhasil mengurangi dominasi suara Jokowi-Ma'ruf di Jateng.

"Iya, sudah jauh dibandingkan 2014 sudah jauh yah kita. Kita bisa katakan kalau dulu 2014 bedanya 6 juta, mungkin sekarang tinggal separuh mungkin bedanya," tuturnya.

Haryadin mengatakan survei internal BPN dilakukan berkala setiap bulan. Metode dan jumlah responden yang dilibatkan tidak berbeda jauh dengan survei Litbang Kompas dan lembaga survei lainnya.

"Kita ikuti jumlah responden dan metodologinya, tidak jauh berbeda, dan yang pasti, hasil survei internal lah yang menjadi pegangan kita, dengan hasil yang ada saat ini, kami sangat optimis memenangkan Pilpres," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved