Pilpres 2019
Soal Survei Litbang Kompas, TKN Optimis Jokowi - Maruf Amin Akan Menangi Pilpres 2019
TKN optimis kemenangan Jokowi - Maruf Amin di depan mata, bila merujuk kepada semua hasil survei, kecuali survei internal BPN 02
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Maruf Amin optimis pasangan nomor urut 01 akan memenangi Pemilu Presiden 2019, setelah melihat hasil survei Litbang Kompas, yang dirilis Rabu (20/3/2019).
Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo - Sandiaga Uno 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Baca: Survei Jokowi Anjlok, Timses Bantah Tidak Maksimal
Jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.
"Kalaupun kita mengikuti selisihnya, itupun jarak yang cukup jauh mengingat waktu yang tinggal hitungan hari," ujar Juru Bicara TKN, Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Rabu (20/3/2019).
"Bahkan kalau melihat data ekstrapolasi yang dimunculkan Kompas atau bahasa non statistiknya, 'Prediksi Hasil Akhir' angkanya 56,8 persen untuk paslon 01 dan 43,2 persen untuk paslon 02. Jadi selisih hasil akhirnya sekitar 13,6 persen. Ini angka yang cukup besar," tambah politikus Golkar ini.
Untuk itu TKN optimis kemenangan Jokowi - Maruf Amin di depan mata, bila merujuk kepada semua hasil survei, kecuali survei internal BPN 02.
Dengan demikian tegas anggota DPR RI Ini, semua survei menunjukan bahwa hoaks, fitnah yang disemburkan tidak membuat masyarakat goyah untuk tetap mendukung Jokowi - Maruf Amin.
Namun, imbuh dia, apapun hasilnya, survei ini bagi TKN tetap sebagai alert untuk terus memacu menggerakan semua elemen tim pemenangan dari partai politik, para relawan dan seluruh pendukung untuk bekerja mensosialisasikan dan meyakinkan agar pasangan kami tetap yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
Dengan hasil survei Litbang Kompas ini tentu semakin melecut TKN untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan Jokowi - Maruf Amin.
"Apalagi survei ini belum memotret debat ketiga yang secara nyata dimenangkan Abah Kyai Ma’ruf Amin yang pada awalnya sebagian pihak under estimate," jelasnya.
Lebih jauh ia mengatakan, selisih 11,8 persen dalam hitungan statistik merupakan angka yang signifikan. Memerlukan effort dan upaya yang luar biasa untuk dapat mengejar selisih itu.
"Untuk menaikan 1 persen saja, jika mengacu pada trend survei Kompas, memerlukan waktu 1 bulan. Kalau mereka mengejar tentu kami jauh akan lebih cepat untuk menaikkan elektabilitas. Apalagi jumlah pemilih di Indonesia jumlah sangat banyak dengan jangkauan wilayah yang sangat luas," kata Ace.
TKN juga akan terus memaksimalkan sisa satu bulan ini untuk menyampaikan capaian keberhasilan pemerintahan Jokowi.
"Kami akan menggerakan mesin partai politik koalisi 01 dan para relawan untuk bekerja maksimal," jelasnya.
Selain itu, satu bulan ini, TKN akan maksimal kampanye rapat umum dengan sebaik-baiknya agar elektabilitas Jokowi - Maruf Amin tetap tinggi.
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, semakin tipis.
Elektabilitas Jokowi - Maruf Amin berada di angka 49,7 persen, sementara Prabowo - Sandiaga Uno 37,4 persen.
Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.
Pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi - Maruf Amin.
Saat itu, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin 52,6 persen, Prabowo - Sandiaga Uno 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.
Baca: Ini 3 Penyebab Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik Menurut Survei Litbang Kompas
"Selama enam bulan, elektabilitas Jokowi - Maruf Amin turun 3,4 persen dan Prabowo - Sandiaga Uno naik 4,7 persen," tulis Bambang.
Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa meski penurunan angka elektabilitas Jokowi - Maruf Amin terlihat sedikit, tetapi memberikan pengaruh signifikan pada jarak keterpilihan.