Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Tokoh Aceh Deklarasi Dukungan ke Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

Sejumlah tokoh Aceh mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Istimewa/Dokumentasi Acara
Sejumlah Tokoh Aceh beri dukungan ke Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh Aceh mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Mereka tergabung dalam Gerakan Masyarakat Aceh Serantau (GEMAS).

Sejumlah tokoh yang hadir yakni Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, MA, (akademisi dan Mantan Ketua KPU), Tengku Ansufri Idrus Sambo (Ustadz Sambo), Dr. Hilmi Bakar (Pakar ekonomi dan Pakar Islam kontemporer, Mayjend (Purn) TNI Soenarko (Mantan Danjen Kopassus) dan DR. TB. Massa Djafar (akademisi).

“Satu juta warga Aceh yang berada di Jabodetabek siap untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres Rabu 17 April 2019. Di luar negeri, di Malaysia, New York, Timur Tengah dan negara lain, kami siap galang untuk memenangkan Prabowo-Sandi,” ujar Ketua GEMAS, Tengku Sanusi Maulana dalam keterangannya, Selasa (19/3/2019).

Tengku Maulana menjelaskan kalau masyarakat Aceh sudah menyatakan sikap berarti negara dalam keadaan yang memprihatinkan.

Perbaikan kondisi negara dalam seluruh aspek kehidupan ini hanya dimungkinkan jika Prabowo-Sandi memimpin Indonesia.

GEMAS mengakui perjalanan Republik Indonesia dalam usia 70 Tahun, banyak kemajuan yang sudah kita capai. Namun dibandingkan dengan kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara dunia ketiga, seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand belum sebanding.

Mengingat kekayaan sumber daya bumi nusantara ini sangat melimpah, mereka menilai seharusnya Indonesia bisa lebih maju berbanding negara-negara lain.

Tengku Maulana mengatakan kendala yang menghadang meliputi bidang sosial ekonomi, politik pemerintahan, mental ideologi, kebudayaan, pertahanan keamanan dan Ilmu Pengetahuan Teknologi.

Sehingga diperlukan seorang pemimpin, Presiden yang memiliki leadership yang visioner, berintegritas, memiliki kapasitas, komitmen kebangsaan, patriotik, berani mengambil keputusan, melindungi rakyat, bumi dan tumpah air, adalah kunci dari keberhasilan pembangunan Indonesia ke depan yang lebih adil dan sejahtera.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita luhur itu serta dalam upaya memperkuat fondasi pembangunan bangsa Indonesia, GEMAS menyampaikan pemikiran dan aspirasi sebagai dasar pemberian dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandi agar memberikan perhatian kepada beberapa masalah sebagai berikut.

Pertama, meletakkan nilai dasar pembangunan secara konsisten dan berkesinambungan yang menguatkan aspek spiritual dan material sebagai pengamalan Pancasila dan UUD 1945.

Tidak memojokkan, mempertentangkan Islam dan Negara, serta menempatkan ulama sebagai rujukan dalam kebijakan pembangunan nasional.

Kedua, karena itu, politik akomodasi dan adopsi nilai-nilai syariah islam dalam pelembagaan dan program pembangun dimaknai dari kacamata positif, berkeadilan dengan sasaran penguatan fondasi sosial, ekonomi dan budaya sebagai basis nilai integrasi nasional.

Ketiga, secara kontinyu dan konsisten, bahwa Konsensus dan pelembagaan politik UU Pemerintah Aceh dijadikan sebagai modal bangsa merawat integrasi nasional, bukan sebaliknya secara sistematik memperlemah implementasi UU Pemerintah Aceh.

Baca: Sidang Gugatan Selang Cuci Darah Terhadap Prabowo, Hakim: Dokumen Lengkap

Baca: Golkar Akan Minta Klarifikasi Terkait Keputusan Erwin Aksa Dukung Prabowo-Sandi

Keempat, pembangunan ekonomi, kebijakan strategis yang harus ditempuh pemerintah Prabowo Sandi, adanya upaya serius, redistribusi aset ekonomi kepada pelaku ekonomi pribumi dan sosial menengah bawah sebagai kunci pemerataan pembangunan ekonomi penyerapan lapangan kerja serta dunia usaha, baik level nasional, maupun aceh pada khususnya.

Kelima, dalam upaya memperkuat kepemimpinan nasional dan integrasi bangsa, dalam rekrutmen politik dan pejabat publik mempertimbangkan aspek keterwakilan dengan menempatkan putra-putra aceh terbaik, kompeten, kapabel dan berintegritas.

Keenam, dalam rangka memperkuat pertahanan negara, kedaulatan Indonesia, menanamkan disiplin nasional, semangat patriotisme agar diberlakukan wajib militer - bela negara. Bisa dimulai dari Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, sebagai daerah modal guna memperkuat kehormatan bangsa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved