Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Amien Rais: Kalau Caleg Bayar Konstituen Agar Terpilih Masih Ecek-ecek

Mantan Ketua MPR RI Amien Rais membandingkan politik uang yang dilakukan calon anggota legislatif dengan pemimpin negara.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Mantan Ketua MPR RI Amien Rais (tengah) saat menjadi pembicara dalam diskusi Tolak Money Politics di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua MPR RI Amien Rais membandingkan politik uang yang dilakukan calon anggota legislatif dengan pemimpin negara.

Menurutnya politik uang yang dilakukan caleg agar terpilih masih tergolong kecil atau ‘ecek-ecek’.

“Kalau caleg bayar konstituen supaya terpilih masih ecek-ecek, yang besar kalau sudah menyangkut pimpinan negara,” kata Amien Rais dalam diskusi 'Tolak Money Politics' di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019), .

Baca: Siti Aisyah Cium Tangan Jokowi Saat Bertemu di Istana

Ia juga menyebut politik uang yang dilakukan kepala daerah masih tergolong rendah.

“Tak bisa dipungkiri di Indonesia ini apa-apa masih butuh uang, buat KTP pakai uang, di kecamatan minta izin pakai pelicin uang, kalau uang hanya menyentuh camat, lurah, bupati, dan walikota cara untuk mengatasinya masih mudah,” katanya.

“Tapi kalau yang melakukan sudah pucuk negara adalah tanda kiamat kecil, kiamat bagi yang bersangkutan,” imbuhnya.

Baca: Kronologi Prabowo Pukul Petugas versi BPN, Keamanan Ditegur karena Dorong Emak-emak Sampai Jatuh

Melalui pernyataan-pernyataannya itu Amien Rais menyinggung Joko Widodo sebagai kepala negara yang telah melakukan politik uang.

Termasuk Amien Rais melalui ucapan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dalam suatu video sedang memberi arahan kepada pegawai di lingkungan kerja Pemprov Jakarta.

“Waktu itu Pak Ahok mengatakan dalam briefing dengan pegawai Pemda Jakarta kalau Pak Jokowi menang karena pengembang, kita masih ingat itu,” ungkapnya.

Baca: Sepanjang 2019 Sudah Tujuh Mahasiswa Ditangkap karena Narkoba di Semarang

“Kemudian soal kebakaran hutan tahun 2015 Pak Jokowi kira-kira tanya siapa yang membuat kebakaran hutan secara masif sehingga membuat warga Singapura sesak nafas, tapi kemudian para penyumbang mendatangi istana dan Pak Jokowi tidak melanjutkan investigasi soal kebakaran hutan itu,” lanjut Ketua Dewan Kehormatan PAN itu.

Amien pun menegaskan bahwa politik uang menyebabkan suatu bangsa tidak bisa maju dan moral masyarakatnya pun ikut kandas.

Ia pun mengimbau agar pendukung serta relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk melawan segala politik uang jelang Pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved