Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2019

Serangan Hoaks dari Emak-emak Ke Jokowi-Ma'ruf Demi Tutupi Kelemahan Prabowo-Sandi

Hasto mengatakan, bahwa hoaks digunakan sebenarnya untuk menutupi kelemahan dari Prabowo-Sandi sendiri.

Editor: Johnson Simanjuntak
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin Hasto Kristiyanto, disela Safari Kebangsaan X menyusuri Propinsi Aceh, Rabu (6/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin Hasto Kristiyanto, menanggapi hoaks yang melibatkan emak-emak pendukung Prabowo-Sandi.

Pasalnya, sebuah video beredar di Makassar, Sulsel, dimana dikampanyekan bahwa mata kurikulum agama dan pesantren akan dihapus bila Jokowi-KH Ma'ruf Amin menang pada Pilpres 2019.

Hasto mengatakan, bahwa hoaks digunakan sebenarnya untuk menutupi kelemahan dari Prabowo-Sandi sendiri.

Hal itu disampaikannya disela Safari Kebangsaan X menyusuri Propinsi Aceh, Rabu (6/3/2019).

"Sebenarnya hoaks itu untuk menutup kelemahan dari mereka. Ketika mereka menggunakan isu Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin tidak islami, bagaimana mungkin seorang ulama besar tidak islami? Itukan untuk menutup mereka (Prabowo-Sandi) yang tidak islami," kata Hasto.

Sekjen PDI Perjuangan ini pun menaruh curiga dari perbuatan emak-emak penyebar hoaks itu.

Baca: Ketimbang Luncurkan Kartu Pra Kerja Fahri Sarankan Jokowi Bereskan Korban Gempa Lombok

Ia menyebut, jika hoaks itu dilancarkan guna menutupi pihak Prabowo-Sandi ketika menggunakan isu LGBT untuk menyerang Jokowi-KH Ma'ruf.

Kata Hasto, pihaknya mengajak semua pihak berpolitik secara positif seperti yang dilakukan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin.

Hasto pun merespon keras soal hoaks azan dilarang kalau Jokowi-Ma'ruf menang.

"Bagaimana mungkin Kiai Ma'ruf mau melarang adzan? Justru Pak Prabowo yang tidak mendengar azan," jelas Hasto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved