Pilpres 2019
Eddy Soeparno Ungkap Pertemuan Para Sekjen Partai Pendukung Prabowo
Para Sekjen juga menyoroti permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang jumlahnya harus dicek kembali.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengungkapkan maksud pertemuan kelima sekjen Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga di kediaman calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (19/2/2019) malam.
Ada beberapa hal yang dibahas bersama capres 02, Prabowo Subianto.
"Satu, masalah pelaksanaan pemilu di hari-hari yang sekarang sudah semakin dekat dengan hari H nya," ucap Eddy di Jl Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).
Para Sekjen juga menyoroti permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang jumlahnya harus dicek kembali.
Baca: Kerennya Gitar yang Terbuat dari Logam dengan Motif Ukiran
"Kita lakukan pembahasan apakah kita sudah memastikan apakah DPT yang sudah disepakati sesungguhnya sudah demikian, kita crosscheck lagi," katanya.
Selain itu, Eddy mengungkapkan kelima sekjen juga membahas secara internal mengenai penempatan saksi pilpres yang jumlahnya 880 ribu tempat pemungutan suara (TPS).
Nantinya, Eddy juga menyebut akan ada perekrutan untuk saksi TPS ini.
"Kita juga membahas secara internal mengenai penempatan saksi terkait dengan pilpres. Karena kita bicara 880 ribu TPS, di Jawa sendiri kurang-lebih 450 ribu dan itu yang kita bahas secara intensif, bagaimana saksi itu kemudian akan kita tempatkan dan kita berikan pembekalan setelah diberikan rekrutmen," terangnya.
Selanjutnya, Eddy menambahkan, pertemuan tersebut juga membahas mengenai debat cawapres yang akan digelar 17 Maret mendatang.
"Cawapres kita akan kita siapkan sebaik baiknya, dalam artian, satu, secara modal dasar dia memiliki kompetensi dan kapasitas yang sangat mumpuni. Tapi kita akan berikan pembekalan mengenai isu isu yang akan dibahas nanti, supaya yang bersangkutan tidak hanya bicara umum secara strategi, tetapi teknis dan aplikatif," tutup Eddy.