Pilpres 2019
TKN Sebut Jokowi Siap Hadapi Prabowo di Debat Kedua Pilpres
"Empat tahun ini Pak Jokowi fokus pada penyediaan energi secara merata dengan harga yang terjangkau," katanya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urur 01, Joko Widodo atau Jokowi disebut siap menghadapi debat kedua melawan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, pada Minggu (17/2/2019) mendatang.
Adapun tema debat terkait isu energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan, serta infrastruktur.
Baca: 2000 Personel Gabungan TNI-Polri Bakal Amankan Debat Pilpres Kedua
Menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily, Capres petahana akan lebih menguasai tema energi dalam debat kedua.
"Empat tahun ini Pak Jokowi fokus pada penyediaan energi secara merata dengan harga yang terjangkau. Inilah visi energi berkeadilan yang sudah diletakkan Pak Jokowi selama ini," jelas Ketua DPP Golkar ini kepada Tribunnews.com, Kamis (14/2/2019).
Selain itu, Ace menjelaskan, Jokowi juga melakukan langkah terobosan untuk mendorong investasi dan meningatkan penerimaan negara dari sektor energi.
Dia mencatat, reformasi perizinan digulirkan dengan memangkas 186 regulasi yang menghambat. Sehingga, pada tahun 2018 Sektor energi menyumbangkan Rp 217,5 triliun atau 53,4 persen dari total PNPB.
"Capaian itu 181 persen diatas target APBN 2018," jelas Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
Jokowi juga, lanjut dia, selalu menekankan prioritas pembangunan infrastruktur energi untuk rakyat seperti, pembangunan jaringan gas perkotaan, konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, sumur bor di daerah sulit air.
Lebih lanjut subsidi energi empat tahun terakhir makin tepat sasaran dan dialihkan untuk belanja produktif.
Subsidi BBM dan listrik yang di tahun 2012-2014 mencapai Rp 958 triliun turun menjadi Rp 477 triliun tahun 2015-2018.
"Subsidi BBM tahun 2014 sebesar Rp 240 triliun menjadi Rp 47 triliun di tahun 2018," paparnya.
Jokowi juga menunjukkan komitmen konkrit pada visi energi berkeadilan dengan menyediakan energi ke seluruh pelosok tanah air.
Hingga 2018, ada 131 titik BBM Satu Harga, penyedian 25 ribu unit konverter kit BBM ke LPG, rasio elektrifikasi hingga semester I 2018 sebesar 98,3 persen.
"Sehingga Rakyat di pelosok negeri bisa mendapatkan penerangan listrik utk belajar anak-anak mereka dan menggerakan ekonomi keluarga," ucapnya.
Dalam Energi Baru Terbarukan, lanjut dia, Jokowi juga memperlihatkan keberpihakan yang jelas.
Beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi meresmikan PLTB di Sidrap dengan 75 MW.
Selain itu Jokowi juga mengeluarkan kebijakan mandatori pemanfaatan bahan bakar nabati B20 sehingga mengurangi penggunaan sumber energi fosil.
"Dengan arah kebijakan yang sangat jelas dan bukti capaian yang tak terbantahkan di bidang energi maka saya perkirakan Pak Prabowo akan main retorika klise soal kedaulatan energi dan gunakan jargon bocor," ujarnya.
Baca: Jelang Debat, Kubu Prabowo-Sandi Soroti Masalah Rantai Distribusi Pangan
Hal itu menurut dia, sangat mudah dibantahkan dengan penguasaan kembali Blok Rokan dan Blok Mahakam serta divestasi saham PT Freeport.
"Pak Jokowi terbukti sangat tegas untuk membela kepentingan nasional. Termasuk juga soal pembubaran Petral yang merupakan ketegasan Pak Jokowi dalam membenahi tata niaga energi," tandasnya.