Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Hasto: Sebagai Pejabat, Fadli Zon Harusnya Minimal Tahu Sopan Santun

Menurut Hasto, Fadli harusnya menunjukkan jati diri sebagai seorang pemimpin lembaga publik.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat memberikan konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di Aula Hotel Bintang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Maruf Amin, Hasto Kristiyanto menyayangkan sikap Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menuliskan puisi "Doa yang Ditukar" yang dianggap memojokkan ulama senior KH Maimoen Zubair.

Menurut Hasto, Fadli harusnya menunjukkan jati diri sebagai seorang pemimpin lembaga publik.

"Minimal tahu sopan santun, tahu budi pekerti," kata Hasto Kristiyanto dalam sambutannya di Safari Kebangsaan VII, di Aula Hotel Bintang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).

Sebagai kader PDI Perjuangan, Hasto mengaku pihaknya sangat resah dengan tindakan Fadli Zon itu.

Sebab seorang ulama justru diperlakukan seperti itu oleh seorang Fadli, yang baginya tak paham etika Indonesia.

"Seharusnya itu tidak boleh ditunjukkan oleh pimpinan lembaga tinggi negara," tegasnya.

Baca: Hasto dan Basarah Tegaskan Komitmen Bersama Jokowi Melawan Fitnah PKI

Sekjen PDI Perjuangan itu pun menyayangkan hanya karena kepentingan elektoral pemilu, Fadli tega melakukannya.

Padahal pemilu seharusnya menjadi momen meningkatkan keadaban publik.

"Sebagai orang timur, bukan seenaknya berbicara. Karena kita bernegara juga ada Pancasila," tutur Hasto.

Baca: Sekjen PDIP: Makam Karl Marx Saja Dikagumi Fadli Zon

"Apalagi puisi, jangan sampai dilakukan untuk menyerang sosok ulama yang kita hormati. Dari sosok pemimpin harusnya muncul keteladanan, bukan kebencian," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved