Pilpres 2019
Fadli Zon Senang Jokowi Terus Serang Prabowo
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon merasa senang Jokowi menyerang Prabowo Subianto dalam kampanyenya.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon merasa senang Jokowi menyerang Prabowo Subianto dalam kampanyenya.
Menurutnya dengan menyerang, Jokowi tampak seperti putus asa menghadapi Pemilu 2019.
"Ya biasa kalau orang itu sudah kepepet ya, jadi kita senang sekali terus saja serang. Karena biasanya kalau petahana menyerang itu artinya sudah bener-bener sudah desperate," ujar Fadli di Pengadilan Tinggi Jakarta, Senin, (4/2/2019).
Baca: Fadli Zon Pertanyakan Boleh Tidaknya Menyapa Jokowi Seperti Forum Alumni Jatim #01
Selain itu, menurutnya cara kamapnye dengan menyerang Prabowo membuktikan Jokowi tidak memiliki prestasi selama empat tahun menjabat.
Apabila memiliki prestasi, sebagai petahana, Jokowi sangat mudah berkampanye dengan menyampaikan prestasi pemerintahannya.
"Karena biasanya kalau petahana itu ngomongnya kami berhasil ini, kami berhasil itu, kami berhasil ini, menjalankan janji ini sudah kami tunaikan," katanya.
Baca: Selain Gong Xi Fa Cai, Ini Daftar Lengkap Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2019 Beserta Artinya
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi itu mengatakan bahwa sikap Jokowi yang terus menyerang Prabowo semakin meyakinkan pihaknya akan memenangkan Pemilu Presiden 2019.
Jokowi tidak tenang seperti awal kampanye dan tampak panik.
"Tapi kalau ternyata jualan janji itu sudah tidak didengar lagi dan mulai menyerang, ya berarti tanda-tanda kekalahan," katanya.
Baca: Jelang West Ham vs Liverpool, Pellegrini Ingin Kalahkan Liverpool Sekaligus Bantu Manchester City
Sebelumnya dalam kampanyenya di Surabaya dan Semarang akhir pekan kemarin, Jokowi terus menyindir Prabowo alam kampanyenya.
Mulai dari Pidato Prabowo soal Indonesia bubar 2030, soal Indonesia yang setara dengan Haiti, dan terkait kebohongan Ratna Sarumpaet, serta menuding Prabowo menggunakan teknik propaganda Rusia.