Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Jokowi Menduga Kubu Prabowo-Sandi Pakai Konsultan Asing

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menduga pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing

TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Capres 01 Jokowi tiba saat Deklarasi Sedulur Kayu dan Mebel untuk Jokowi di De Tjolomadoe Convention Hall, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (3/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menduga pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam pelaksanaan Pilpres 2019.

Awalnya, Jokowi menjelaskan teori propaganda Rusia yang kerap menyebarkan berita bohong secara bertubi-tubi kepada masyarakat agar masyarakat menjadi ragu terhadap fakta yang sebenarnya.

Baca: Kursi Kosong di Momen Makan Siang Keluarga Ahok Dipertanyakan, Fifi Lety Buka Suara

"Memang teorinya seperti itu. Yang dipakai (kubu Prabowo-Sandi) konsultan asing," ujar Jokowi saat menghadiri acara dukungan dari sedulur kayu dan mebel Jokowi di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019).

Baca: TKN: Jokowi Dituduh Ofensif Terhadap Prabowo Subianto

Menurut Jokowi, konsultan asing tersebut tidak memikirkan dampak-dampaknya dalam menjalankan strateginya dalam kehidupan masyarakat.

"Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, tidak mikir menggangu ketenangan rakyat atau tidak. Ini membuat rakyat khawatir atau tidak, enggak peduli. Konsultannya konsultan asing," papar Jokowi.

Baca: Akui Pacaran 3 Bulan Lalu Langsung Menikah, Raffi Ahmad Singgung Malam Pertama dengan Nagita Slavina

"Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus menerus. Rakyat sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," sambung Jokowi.

Baca: Gempa Berkekuatan 5,7 SR Guncang Seram, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta kepada pendukungnya untuk berkampanye atau menyampaikan sesuatu kepada masyarakat secara benar, tanpa menyebarkan berita bohong.

"Yang paling penting bagaimana karena waktu kita tinggal 2,5 bulan. Kita kerja sampaikan yang benar itu benar, jangan dibalik-balik. Gampang kok," ujar Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved