Pilpres 2019
Prabowo Singgung Menkeu Sebagai Pencetak Utang, Ini Komentar Wapres JK
JK menuturkan, Indonesia yang notabene masih menjadi negara berkembang, masih memerlukan utang untuk membangun masa depannya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tak ada masalah terkait pemerintah yang berutang dalam membiayai negara.
Ia menyatakan, pemerintah sanggup membayar utang-utang itu.
Hal tersebut JK ungkapkan saat disinggung pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang menyebut Menteri Keuangan (Menkeu RI) sebagai menteri pencetak utang.
"Oh iya (masih bisa dibayar). Buktinya kan tidak ada utang kita yang jatuh tempo yang tidak kita bayar, bahwa kemudian kita pinjam lagi itu cara pengelolaan keuangan," kata JK di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Lebih jauh ujar JK, berdasarkan pengalaman pemerintahan sebelumnya, Indonesia dari masa ke masa terus dipercaya mendapatkan bantuan dana.
Sekali pun dalam masa krisis, bantuan pendanaan diberikan oleh IMF.
"Yang penting ialah dapat dibayar atau tidak (utang). Dan pengalaman kita sejak pemerintahan sebelumnya, Pak harto, Ibu mega, Pak Gus Dur, itu semua bisa dibayar utang-utang yang ada itu, terkecuali pada saat krisis kita sementara justru dibantu oleh IMF," jelas dia.
JK menuturkan, Indonesia yang notabene masih menjadi negara berkembang, masih memerlukan utang untuk membangun masa depannya.
"Jadi artinya berutang, di negara-negara apa saja. Jepang bersaing utang ke lembaga pensiun atau lembaga apa di negaranya, Amerika berutang dengan cara mencetak uang," kata JK.
Baca: Bawaslu RI: Tabloid Indonesia Barokah Sudah Merambah Hampir Seluruh Provinsi Indonesia
Untuk itu ujar JK, sudah menjadi tugas seorang Menkeu RI untuk mengelola keuangan negara, mulai dari penerimaan pajak maupun pembelanjaan negara.
"Defisit itu selalu ada, defisit-defisir itu selalu ditalangi dengan utang. Tapi bukan jumlahnya yang penting," tutur mantan Menko Kesra ini.