Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kubu Jokowi dan Prabowo Sepakat Moderator Debat Perdana Pilpres 2019 Terlalu Galak

Maman Immanulhaq mengatakan harusnya moderator agak memberi keleluasaan kepada capres atau cawapres agar selesaikan paparannya.

Penulis: Rizal Bomantama
Tribunnews.com/Rizal B
Sudirman Said dan Maman Immanulhaq 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said dan Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Maman Immanulhaq sepakat moderator debat perdana Pilpres 2019 tanggal 17 Januari 2019 lalu terlalu galak.

Hal itu disampaikan keduanya saat hadir sebagai pembicara dalam rilis hasil survei lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).

Maman Immanulhaq mengatakan harusnya moderator agak memberi keleluasaan kepada capres atau cawapres agar selesaikan paparannya.

“Moderatornya memang agak galak, harusnya kandidat diberi kesempatan selesaikan paparan, seperti Pak Ma’ruf Amin mau baca ayat dipotong, kemudian ada gestur Sandiaga memijit Pak Prabowo terjadi setelah dibentak moderator, harusnya agak longgar walaupun jangan sampai habiskan waktu,” ungkap Maman.

Baca: Siap-Siap! Penerimaan CPNS 2019 Segera Dibuka, Ini Jumlah Formasi Serta Waktunya

Ia juga mengatakan pertanyaan yang diajukan penyelenggara debat kurang bisa ditangkap secara baik oleh kaum milenial Indonesia.

Sementara Sudirman Said juga menyatakan pembatasan waktu yang kaku membuat kandidat tak leluasa menyampaikan gagasannya.

“Tak bisa dipungkiri terbatasnya waktu memang membelenggu kebebasan berpikir dari kandidat, KPU harus memperbaikinya ke depan,” tegasnya.

Selain itu Sudirman memberi catatan agar KPU RI tidak melakukan stigmatisasi kepada pihak-pihak yang disepakati sebagai panelis.

“Kemarin ada proses penunjukan panelis yang memperlihatkan KPU RI melakukan stigmatisasi kepada para panelis tersebut, kalau KPU RI mau tunjuk ya tunjuk saja tapi jangan melakukan stigmatisasi misal A condong ke kubu yang mana, tidak boleh,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved