Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

TKN Jokowi-Ma'ruf Pastikan Tak Ikuti Kampanye 'Harga-harga' Ala Sandiaga

Jokowi-Ma'ruf melihat sebuah pasar harus mencerminkan bahwa seluruh produksi pelaku ekonomi kerakyatan mendapatkan ruang yang baik

Editor: Johnson Simanjuntak
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto bersama rombongan Safari Politik Kebangsaan V blusukan ke Pasar Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (19/1/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, memastikan pihaknya tak mau mengikuti strategi kampanye kubu Prabowo-Sandi yang membangun serta mengeksploitasi isu soal harga bahan kebutuhan pokok.

Hal itu terlihat saat Hasto bersama rombongan Safari Politik Kebangsaan V blusukan ke Pasar Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (19/1/2019).

Selama di sana, Hasto sama sekali tak dibicarakan soal harga bahan pokok.

"Naik turun sebuah harga itu kan proses yang terbentuk sebagai sebuah keseimbangan antara permintaan dan kesediaan barang. Kampanye kami bukan itu. Kampanye kami lebih menekankan bahwa pasar harus ditata dengan baik," kata Hasto di lokasi.

Diketahui, di beberapa kesempatan, cawapres pendamping Prabowo, Sandiaga Uno, memang berkunjung ke pasar-pasar tradisional. Di sana, Sandi selalu mengusung isu kenaikan harga bahan pokok.

Hasto menjelaskan, Jokowi-Ma'ruf melihat sebuah pasar harus mencerminkan bahwa seluruh produksi pelaku ekonomi kerakyatan mendapatkan ruang yang baik.

Maka aparat pemerintahan, harus bisa mengatur kebersihan dan tata ruangnya dengan baik.

Hasto mengatakan, Jakarta harus jadi pusat kebudayaan yang diukur dari tatanan masyarakat, penataan lingkungan, dan sumber daya perekonomian seperti pasar tradisional itu.

Baca: Dua Kubu Paslon Sebut Debat Pilpres Pertama Kurang Menarik

Menurutnya, Jakarta masih banyak ketinggalan jauh dari negara tetangga dalam hal pengelolaan pasar tradisional.

Baik menyangkut pengelolaan pasarnya, pengelolaan sampah, dan manajemen pedagang.

Bukan sekedar menjadi tempat transaksi barang, kata Hasto, bahkan pasar tradisional bisa menjadi tempat pariwisata yang menarik bagi turis mancanegara.

Khususnya untuk bisa merasakan seluruh kekayaan kuliner dan kekayaan bumbu asli Indonesia yang luar biasa.

"Di situ kita masih kalah dengan Thailand, India di dalam pengelolaan pasar tradisional. Harusnya pasar di sini jadi sentral. Ada sentral bumbu-bumbuan yang kering, basah, kemudian juga ada untuk berbagai produk ekonomi kerakyatan. Seharusnya pengelolaannya seperti itu," ungkap Hasto.

Hasto menekankan, saat menjadi walikota dan lalu gubernur Jakarta, Presiden Jokowi banyak melakukan pembenahan di pasar tradisional.

Sehingga kesejahteraan masyarakat terlibat di dalamnya lebih maju.

"Pak Jokowi adalah seorang pemimpin yang muncul dari bawah. Dan dengan bersama Kiai Ma'ruf, beliau bertekad menjadikan Jakarta jadi ibukota yang membanggakan," terang Hasto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved