Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

BPN: Prabowo Diserang secara Personal dan Institusi oleh Jokowi saat Debat

Dalam debat, Jokowi mempertanyakan komitmen Prabowo dengan mengambil contoh banyak mantan narapidana korupsi yang mendaftar pemilihan umum

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Sudirman Said 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengaku tim koalisinya diserang oleh paslon nomor urut 01, Jokowi-Maruf dalam debat perdana mengenai Partai Gerindra yang memiliki banyak caleg mantan narapidana koruptor.

"Kami merasa dapat serangan baik secara pribadi maupun institusi," kata Sudirman di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Dalam debat, Jokowi mempertanyakan komitmen Prabowo dengan mengambil contoh banyak mantan narapidana korupsi yang mendaftar pemilihan umum di bawah payung Partai Gerindra.

Sudirman mengharapkan pihak Bawaslu bisa mengevaluasi pernyataan yang disampaikan Jokowi itu.

"Mudah-mudahan (Bawaslu) pantau dan ambil inisiatif," kata dia.

Menurutnya, memang ada aturan khusus yang menyebut tidak boleh menyerang, baik secara pribadi maupun institusi.

Tetapi, Dia menyerahkan semua keputusan pada Bawaslu.

Baca: Bebaskan Abubakar Baasyir, Jokowi: Sudah Lama Dipertimbangkan Dengan Alasan Kemanusiaan

"Yang kami sorot adalah justru kebijakan dan keputusan tidak menyerang pribadi. Malahan kami merasa mendapat serangan kepada pribadi dan institusi barangkali bisa jadi evaluasi di Bawaslu yang baru saya kira banyak," katanya.

Terkait penampilan Prabowo-Sandi, Sudirman menuturkan paslonnya itu ingin memberi pesan kepada masyarakat bahwa ada hal yang mesti diperbaiki dari penegakan hukum saat ini.

Pasalnya, kepastian hukum yang jelas bakal mendorong investasi, perekonomian, memberikan lapangan kerja dan akhirnya masyarakat sejahtera.

"Jadi hukum kita ingin tetapkan sebagai muara sebagai hulu dari seluruh kehiduapn masyarakat melihat tadi. Pesan dari Prabowo-Sandi adalah bila beliau berdua menjadi pemimpin negara ini maka kita pak Prabowo dan Pak Sandi akan menjadi panglima tertinggi dalam penegakan hukum. Beliau sebut sebagai chief of law enforcement," terang Sudirman.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved