Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

KPU Bakal Gelar Geladi Kotor Lebih Dulu Jum'at Besok Langsung di Hotel Bidakara

Pelaksanaan geladi kotor akan mengambil tempat langsung di lokasi penetapan debat pertama, yakni Hotel Bidakara.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/JEPRIMA
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan memberikan pemaparan kepada media pada acara diskusi bertajuk Ngopi-Ngopi Yukk.. Ngobrolin Pemilu di gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018). Diskusi tersebut membahas mengenai berbagai hal berkaitan dengan kampanye Pileg dan Pilpres. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyebut ada sedikit perubahan pada Jum'at (10/1/2019) besok. KPU akan menggelar terlebih dulu geladi kotor, sementara geladi bersih baru dilangsungkan pada H-1 pelaksanaan debat.

Pelaksanaan geladi kotor akan mengambil tempat langsung di lokasi penetapan debat pertama, yakni Hotel Bidakara.

"Jadi gini ada perubahan, jadi kami merencanakan tanggal 10 (Januari) tetap akan melakukan geladi tapi bukan geladi resik, masih geladi kotor. Karena masih ada jeda. Kita mungkin akan melakukan geladi bersihnya H-1," kata Wahyu saat ditemui di KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).

Pertimbangan KPU melaksanakan geladi kotor terlebih dulu dibanding geladi bersih, lantaran mereka ingin mengecek segala sesuatunya sesuai rencana, dan melihat gambaran konkret suasana ruangan debat sebelum hari pelaksanaan.

Sisi lainnya, bila ditemui hal-hal yang dirasa masih kurang, maka jeda rentang waktu 7 hari sebelum pelaksanaan debat perdana pada 17 Januari mendatang masih bisa dikebut perbaikannya.

Baca: Petinggi PSSI Berinisial IB Dilaporkan Terkait Penipuan Penunjukan Tuan Rumah Piala Suratin

"Geladi kotornya kami merencanakan tanggal 10 untuk memastikan segala sesuatunya sesuai rencana dan geladi kotor itu ada sesuatu yang masih bisa diperbaiki kan masih cukup," ujarnya.

Lebih jauh, Wahyu menjelaskan dalam pelaksanaan geladi kotor Jum'at besok, KPU akan mengupayakan semua pihak yang terlibat debat untuk mengikutinya, termasuk para moderator. Kecuali pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Mungkin nggak, cuma petugas yang nanti memberi penjelasan kepada capres-cawapresnya," pungkas Wahyu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved