Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pengamat: Penampilan KH Ma'ruf Amin Paling Dinantikan dalam Debat Perdana

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno sudah pernah tampil dalam debat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Editor: Sanusi
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Pasangan calon presiden 01 Joko Widodo dan Maruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan penampilan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin akan sangat dinanti-nantikan publik saat debat perdana Pilpres yang akan berlangsung pada 17 Januari 2019.

Karena debat tersebut menjadi panggung pertama KH Ma'ruf Amin tampil di ajang debat pemilu. Sedangkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sudah pernah tampil, terakhir di Pilpres 2014.

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno sudah pernah tampil dalam debat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Yang akan ditunggu nanti adalah sosok yang belum pernah debat, yaitu KH Ma'ruf Amin. Kita sudah pernah mendengarkan dan melihat aksi Prabowo dan Jokowi. Kita sudah pernah menyaksikan aksi Sandi di Pilgub Jakarta," ujar pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI.

Menurut Hendri Satrio, publik akan sangat menantikan gagasan KH Ma'ruf Amin mengenai Hukum, Hak Asasi Manusia, Korupsi, dan Terorisme.

Baca: Tes Kepribadian : Ukur Tingkat Kedewasaanmu Lewat Gambar Pertama yang Kamu Lihat

Debat perdana akan diikuti oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dengan tema Hukum, Hak Asasi Manusia, Korupsi, dan Terorisme.

Karena itu dia menilai, debat perdana pilpres 2019 ini akan sangat menarik untuk dinantikan dan disaksikan publik.

Apalagi akan kembali tampil sepanggung Prabowo dan Jokowi dalam debat Pilpres.

Pertarungan akan sangat berubah dalam debat 2019 dibanding Pilpres 2014 lalu, karena kini panggung telah diisi Jokowi sebagai Presiden.

Sehingga Jokowi akan sangat lebih hati-hati dalam memaparkan gagasan dan program-programnya saat debat nantinya.

"Misalnya soal isu HAM. Kalau di 2014, Prabowo terus menerus diserang isu HAM. Tapi kali ini di 2019, Jokowi tidak bisa menggunakan isu HAM sebebas-bebasnya. Karena beliau sudah berkuasa, maka rakyat akan bertanya apa yang sudah dilakukan Jokowi misalnya dalam kasus Munir dan Novel Baswedan," jelas Hendri Satrio.

Menurut dia, akan seperti biasanya petahana akan membawakan seabrek data capaian kinerjanya dengan kata "sudah dikerjakan."

Sedangkan lawan, akan memakai data "akan melakukan."

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman berharap, melalui debat Pilpres, masing-masing pasangan calon mampu menjelaskan visi-misi mereka jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Melalui debat, KPU juga berharap masyarakat tahu betul siapa calon presiden dan wakil yang akan mereka pilih.

Selain itu, Arief mengingatkan kedua pasangan calon dan tim sukses untuk tidak saling menjatuhkan dalam debat.

"Itu kan sudah kita ingatkan sejak awal, baik kepada timnya maupun pasangan calon terkait himbauan itu," kata Arief saat dikonfirmasi, Jumat (28/12/2018).

"Tapi kan semuanya semangat sama, tidak serengan pribadi, tetapi fokus program dan kebijakan yang akan dilakukan jika jadi presiden dan wakil presiden," sambungnya.

Arief menambahkan, nantinya, KPU akan lebih dulu memberi tahu seluruh soal yang akan muncul dalam debat. Tetapi, pertanyaan mana yang akan disampaikan akan dipilih secara acak.

Debat Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali. Debat pertama rencananya dilakukan pada 17 Januari 2019.

Debat kedua 17 Februari, debat ketiga 17 Maret, dan keempat 30 Maret. Sementara debat terakhir belum ditentukan tanggalnya lantaran KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved