Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Dahnil Simanjuntak: Prabowo-Sandi Ingin Bangun Indonesia Bukan Membangun Di Indonesia

Prabowo pun kata dia, menganologikan, bak sebuah pesawat, kita membutuhkan pilot yang handal dan dapat mengendalikan pesawat secara baik sampai tujuan

Editor: Johnson Simanjuntak
Twitter/ @Dahnilanzar
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ingin membangun Indonesia bukan membangun di Indonesia.

Demikian Koordinator Juru bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan maksud di balik pernyataan calon presiden nomor urut 02 yang juga Ketua Umum Partai Gerindra yang menyebut Indonesia akan punah jika ia dan Partai Gerindra gagal menang pilpres 2019.

"Pernyataan beliau terkait dengan itu konotatif dengan penjelasan bahwa 'Prabowo Sandi ingin membangun Indonesia bukan membangun di Indonesia'," ujar Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Selasa (18/12/2018).

Saat ini, imbuh Dahnil Simanjuntak, yang dilakukan adalah membangun di Indonesia. Karena kedaulatan negara hilang.

"Karena semua diatur dan dikendalikan para pemilik modal besar. Sehingga peran negara sesungguhnya untuk menjaga kedaulatan politik, ekonomi, dan kebudayaan hilang. Kondisi seperti itu dibiarkan artinya negara bisa punah," jelas Dahnil Simanjuntak.

Prabowo pun kata dia, menganologikan, bak sebuah pesawat, kita membutuhkan pilot yang handal dan dapat mengendalikan pesawat secara baik sampai tujuan.

"Dan jangan sampai 1 pesawat dikendalikan banyak pilot bisa celaka negara," tegasnya.

Baca: Pekan Depan, Berkas Perkara Ujaran Kebencian Habib Bahar Akan Dilimpahkan ke Kejaksaan

Prabowo sebelumnya mengatakan, bahwa Pemilu Presiden 2019 harus dimenangkan. Banyak masyarakat menginginkan perubahan, salah satunya Indonesia bersih dari Korupsi.

"Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," tuturnya.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan bahwa para elit sekarang telah salah dalam mengelola bangsa dan negara. Banyak kebijakan keliru yang kemudian membuat rakyat tidak sejahtera.

"Sudah terlalu lama elit yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru. Sistem yang salah. Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," jelasnya.

Salah satu dasarnya menurut Prabowo yakni pendapatan perkapita Indonesia yang sangat kecil. Pendapat an perkapita Indonesia hanya 4000 dolar per tahun. Jumlah tersebut menurut Prabowo setengahnya dikuasai oleh 1 persen orang kaya Indonesia.

"Kekayaan penghasilan kita setahun tinggal setengahnya yaitu 1.900. itu kata penasehat saya. Pak Fuad Bawazier. Jadi kalau kita cabut yang satu persen tinggal setengahnya. Kita perkapita bukan 3.800 dolar, tapi setengahnya, 1900 kurang lebih, belum lagi dipotong hutang," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved