Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Pindahkan Posko BPN ke Jateng, Psywar Prabowo - Sandi ke Jokowi - Maruf Amin

Diketahui, Jawa Tengah merupakan salah satu basis besar PDI Perjuangan di Pulau Jawa, salah satu partai pengusung pasangan calon Jokowi - Maruf Amin

Istimewa
Analis Politik, Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago memiliki pandangan terkait pemindahan Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ke Jawa Tengah.

Menurut Pangi, pemindahan tersebut merupakan langkah kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melakukan perang urat syaraf (psywar) terhadap kubu Joko Widodo (jokowi) - Maruf Amin.

Baca: Jawa Tengah Menjadi Medan Pertempuran Penting Prabowo-Sandi

Diketahui, Jawa Tengah merupakan salah satu basis besar suara PDI Perjuangan di Pulau Jawa, salah satu partai pengusung pasangan calon Jokowi - Maruf Amin.

"Kalau kita cermati, BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang melakukan penetrasi dan ekspansi ke jantung lawan. Saya pikir ini adalah sesuatu yang normal, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang berupaya memperkecil ketimpangan (margin\gap) elektoral di Jawa Tengah," kata Pangi dalam keterangannya, Selasa (11/12/2018).

Paling tidak, Pangi yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengatakan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang mencoba mengimbangi suara Jokowi di Jawa Tengah.

"Syukur-syukur kalau menang, dan sulit memang karena medannya enggak mudah, punya tantangan tersendiri. Namun sepertinya BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sedang melakukan cek ombak (testing the water)," katanya.

Pada pemilihan presiden 2014, perolehan suara Jokowi - Jusuf Kalla jauh lebih unggul sebesar 12.959.540 (66,65 persen) dibandingkan suara Prabowo - Hatta sebesar 6.485.720 (33,35 persen).

Dalam strategi pendekatan polical marketing, Pangi menjelaskan, dikenal istilah penentuan peta wilayah zonasi pemenangan berdasarkan aspek pemilih paling potensial, yang terdiri dari variabel kepadatan penduduk maupun konsentrasi pemilih.

"Saya ingin katakan, Jawa jadi rebutan karena jumlah penduduknya besar dan padat, sehingga suara pemilih Jawa menjadi penentu," tutur Pangi.

Pertama, lanjut Pangi, zona pertempuran primer ini menjadi zona wilayah prioritas utama seperti Jawa Tengah. Kedua, zona pertempuran sekunder, jelas ada target minimal, yaitu bagaimana mengimbangi suara Jokowi agar Prabowo tidak kalah telak,

"Belajar dari kekalahan telak Prabowo - Hatta pada pilpres 2014 di Jawa Tengah," katanya.

Sementara itu, Pangi mengatkan, agenda optimal adalah unggul dan memenangkan pertarungan pilpres 2019.

Ketiga, zona pertempuran tersier, yaitu bukan zona utama kampanye, maksudnya adalah wilayah prioritas terakhir.

Oleh karena itu, lanjut Pangi, pembacaan skala prioritas harus tuntas diselesaikan capres dan cawapres.

Baca: Posko BPN Pindah, Fadli Zon Akui Kubunya Lemah di Jawa Tengah

"Kita sepakat bahwa Jawa adalah kunci, memenangkan kantong suara Jawa otomatically memenangkan pilpres 2019. Prabowo harus kembali menghitung dan meng-kalkulasi ulang faktor kekalahannya di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada pilpres 2014," katanya.

"Secara sederhana saya ingin katakan begini, sekali lagi, memenangkan pilpres kuncinya adalah memenangkan Jawa. Tak bisa dipungkiri memenangkan kantong suara Jawa seperti provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Banten menjadi zonasi pertarungan primer masing-masing pasangan capres dan cawapres," tutur Pangi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved