Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Wiranto Tanggapi Santai Pernyataan Prabowo Soal Korupsi di Indonesia Seperti Kanker Stadium 4

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mananggapi santai pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Yanuar Nurcholis Majid
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto 

Laporkan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mananggapi santai pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium 4.

Tidak hanya itu, Wiranto juga tidak begitu memperdulikan pernyatan cawapres nomor 02 Sandiaga Uno yang menyebut penegakan hukum khususnya korupsi di Indonesia saat ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Baca: Panitia Jamin Tidak Akan Ada Atribut Parpol dan Calon Presiden Dalam Acara Reuni Akbar 212 di Monas

"Ya tanya Prabowo, tanya Pak Sandi," ujar Wiranto, di kantornya, Rabu (28/11/2018).

Menurut Wiranto apa yang di sampaikan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut wajar.

Sebab, apa yang disampaikan keduanya merupakan bagaian dari kampanye.

Baca: Jokowi Unggul di Dukungan Pemilih Usia Tua

"Enggak usah di tanggapi, namanya kampanye biarin aja," ujar Wiranto.

Diberitakan sebelumnya Prabowo mengatakan Indonesia sudah masuk darurat korupsi.

Alasannya, dari pejabat negara, kalangan anggota Dewan, menteri hingga, hakim tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat," ujarnya.

Baca: 4 Fakta Menarik Stephen Hillenburg, Pencipta Spongebob Squarepants yang Meninggal Dunia

Hal ini dia sampaikan saat menghadiri acara "The World in 2019 Gala Dinner" yang diselenggarakan majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura, Selasa (27/12/2018).

Sementara pernyataan Sandiaga yang menyebut hukum di Indonesia saat ini tajam ke bawah tumpul keatas dalam rangka merespons operasi tangkap tangan (OTT) yang kembali dilakukan KPK di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel.

Sandi menilai, OTT yang digelar KPK ini sebagai bukti bahwa korupsi sangat mengkhawatirkan.

Menurutnya, kasus ini terjadi karena hukum yang tak konsisten dan tak adil.

Hal ini menyebabkan para penegak hukum melakukan korupsi.

"Tajam ke bawah tumpul ke atas. Itu yang mesti diselesaikan," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved