Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2019

Fahri Menilai Jokowi Emosional Karena Mendapat Masukan yang Salah

Akibatnya menurut Fahri, Jokowi sering mengeluarkan pernyataan yang menuai kontroversi. Jokowi melontarkan pernyataan yang cenderung emosional

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Kolase/ TribunWow.com
Jokowi - Fahri Hamzah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai bahwa banyak orang di sekitar istana yang memberi masukan yang salah terhadap Jokowi. Terutama masukan tentang Islam.

"Menurut saya ada satu kelompok di sekitar pak Jokowi yang advice nya tentang Islam itu salah. tiap hari bikin salah terus, disuruh bikin salah terus," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (27/11/2018).

Akibatnya menurut Fahri, Jokowi sering mengeluarkan pernyataan yang menuai kontroversi. Jokowi melontarkan pernyataan yang cenderung emosional, karena salah mendapatkan masukan.

"Tiap hari pak Jokowi dijadikan corong untuk nakut nakutin masyarakat terhadap hal hal yang tidak ada. sehingga kemudian kemarahan itu munculnya dari pak Jokowi," katarnya.

Padahal menurut Fahri apabila Jokowi tenang, masyarakat dan situasi politik juga akan ikut tenang. Oleh karena itu Fahri menyarankan kepada Jokowi untuk hati hati kepada orang di sekitarnya yang selalu berbicara manis dan asal bapak senang.

"Padahal lebih baik mendengar orang yang berkata pahit," tuturnya.

Baca: Lulung Lompat ke PAN: Hijarahnya Aspirasi Umat Dari Partai Pro Penista Agama ke Partai Pro Ulama

Sebelumnya Jokowi mengeluarkan beberapa pernyataan kontroversial mengenai situasi politik di Indonesia. Pertama, saat membagikan sertifikat tanah di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, (23/10/2018), Jokowi mengatakan bahwa saat ini banyak politikus Sontoloyo.

"Hati-hati sekarang ini banyak politikus baik dan juga politikus Sontoloyo," ujar Jokowi.

Setelah itu Jokowi juga kembali mengeluarkan pernyataan nyeleneh dalam pidatonya. Jokowi menyebut bahwa saat ini banyak Politikus yang menggunakan gaya politik genderuwo karena menebar ketakutan.

"Coba kita lihat politik dengan propaganda, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut lalu membuat sebuah ketidakpastian. Itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo," kata Jokowi, (9/11/2018).

Selain itu Jokowi mengungkapkan kegeramannya dengan ingin nabok orang yang menyebarkan tudingan bahwa dirinya PKI. Dalam empat tahun terakhir ini, Jokowi mengaku difitnah sebagai anggota PKI.

"Ini yang kadang-kadang, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi , (23/11/2018).

Terkahir, Jokowi menyebut sekarang ini banak 'Kompor' menjelang Pemilu Presiden 2019. Ia merasa prihatin karena akibat perbedaan dukungan politik, ada tetangga dan saudara saling tidak bertegur sapa atau bahkan bermusuhan. Hal itu karena ada pihak yang sengaja memprovokasi.

"Kita ini saudara, sebangsa, dan setanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor, karena dipanas-panasi, dikompor-kompori, jadi panas semuanya," katanya, Minggu, (25/11/2018).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved