Pilpres 2019
Fahri Kritik Jokowi yang Tidak Memiliki Jubir Profesional
Salah satunya contohnya menurut Fahri adalah ketika Jokowi menjelaskan mengenai permasalahan guru honorer.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik Jokowi yang menjelaskan semua permasalahan kepada msyarakat secara langsung tanpa melalui juru bicara. Akibatnya, ketika pernyataan yang disampaikannya salah, maka Jokowi menjadi sasaran utama.
"Ini mendekati pemilu Jubirnya engga ada. akhirnya presiden terpaksa menjelaskan semua hal. termasuk jelaskan semua hal yang salah," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (27/11/2018).
Salah satunya contohnya menurut Fahri adalah ketika Jokowi menjelaskan mengenai permasalahan guru honorer. Jokowi justru menjawab permasalahan tersebut dengan lari dari tanggung jawab.
"Kemarin penjelasan tentang guru honorer terputus. 'jangan tanya saya, tanya Menpan'. Ini kan harus ada jubir yang punya data, punya pengetahuan tentang proses yang berjalan, yang punya perspektif, yang dia dengar dari presiden tentang apa maunya presiden," katanya.
Baca: Tanggapi Kasus Perkelahian Beda Pendapat Pilpres 2019, Fahri Hamzah: Pelaku Harus Dihukum Berat
Sekarang ini yang ada menurut Fahri, orang yang menjadi jubir presiden merupakan Caleg dari salah satu partai.
Baca: TERPOPULER: Tes Kepribadian, Bentuk Pertama yang Dilihat Ungkap Sifat Karakter Seseorang
Bahkan menjadi tim sukses pemenangan Jokowi. Padahal seharusnya Jubir harus berasal dari kalangan profesional karena Jokowi merupakan Kepala Negara.
"Dia sebagai kepala negara perlu juru bicara negara yang bukan Caleg, yang bukan orang yang lagi punya beban politik dan konflik kepentingan dalam jabatannya itu. tapi orang profesional sehingga isu ekonomi dan politik disampaikan ke publik secara jujur apa adanya tanpa beban," pungkasnya.