Pilpres 2019
Menangkan Jokowi-Kiai Ma'ruf, Kader PDIP Diminta Sentuh Rakyat Secara Langsung
Hasto berujar, strategi itu meniru apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan tradisi blusukannya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para kader PDI Perjuangan di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat diminta untuk turun langsung ke rakyat demi memenangkan Pemilu 2019.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meminta para kader untuk turun langsung di tengah rakyat adalah strategi utama pemenangan, bukan dengan memasang baliho atau alat peraga kampanye (APK) lainnya.
Disampaikan Hasto di hadapan lebih dari seribu pengurus partai di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Sabtu (24/11/2018). Acara itu dalam rangka Safari Kebangsaan II PDIP yang menyusuri jalur selatan Pulau Jawa dimulai dari Jakarta hingga Yogyakarta.
"Tadi dikatakan target kemenangan suara Jokowi-Kiai Ma'ruf 60 persen. Dan itu bisa diperoleh dengan turun ke bawah. Tanpa mengorganisir rakyat, tanpa mengenal persoalan rakyat, kita takkan memilikinya," kata Hasto.
Hasto berujar, strategi itu meniru apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan tradisi blusukannya.
"Pak Jokowi datang dengan semangat kerakyatan, dengan salaman. Kalau Pak Jokowi tidak salaman dengan rakyat, beliau bisa masuk angin," kata Hasto.
Hasto menuturkan, setelah konsolidasi ini, tiada hari tanpa pergerakan, tanpa menyapa masyarakat. Sebab, menurut Hasto, kunci kemenangan ada di tangan masyarakat, bukan dari logistik.
"Ada parpol yang kaya raya, namun tak menang. Karena mereka tak bersentuhan dengan rakyat," ucap Hasto.
Saat berada di tengah rakyat, kata Hasto, kader diminta menyampaikan program pemerintahan Jokowi yang bisa dirasakan. Yang belum merasakan, diminta untuk dicatat dengan baik.
Hasto lalu bertanya kepada kader perempuan PDIP yang hadir untuk menjawab program Jokowi yang dirasakan rakyat di tempatnya. Yanti dari Cipatat Bandung menjawab Program Keluarga Harapan (PKH) yang membantu utamanya masyarakat kurang mampu. Seorang kader perempuan lainnya menjawab bahwa Kartu Indonesia Sehat (KIS) benar-benar dirasakan rakyat di wilayahnya, walau masih belum sempurna benar.
Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan politik adalah soal berbicara dan menyampaikan gagasan. Maka pengalaman berbicara oleh kader perempuan PDIP itu harus dibawa ketika turun ke masyarakat.
"Jadi turun ke bawah, ajaklah parpol lain yang menjadi koalisi kita. Ada Golkar, ada PKB, ada PPP, Nasdem, PSI, dan yang lainnya. Semua turun, dengan baju partai masing-masing untuk menyentuh masyarakat," kata Hasto.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menambahkan bahwa target 60 persen suara untuk kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin adalah minimal. Sebaiknya ditingkatkan.
"Kalau bisa 65 persen, kenapa harus 60 persen saja? Kalau bisa mendapat 16 kursi DPRD, kenapa harus targetkan 14 kursi," kata Djarot.
Yang jelas, target itu hanya bisa tercapai jika kader turun ke lapangan. Kader partai yang sudah menjadi pejabat, yang menjadi caleg, hingga pengurus ranting dan anak ranting, semuanya harus turun di tengah rakyat.
Baca: Ini Alasan Admin IG sr23_official Sebar Hoaks Jokowi PKI
"Pak Jokowi sudah menyatakan, pendekatan jangan pakai baliho besar-besar. Tapi micro targetting dengan turun langsung ke masyarakat," kata Djarot.
Selain itu, Djarot mengingatkan pengurus cabang partai agar benar-benar mengorganisasi saksi yang akan bekerja di pemilu 2019. Sebab nantinya mereka harus mengawal proses pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS. Secara bersamaan, antara pemilu legislatif maupun pemilu presiden. Menurut perhitungannya, setiap TPS setidaknya butuh saksi 3 orang, bukan 1 orang seperti tradisi selama ini.
Untuk membakar semangat peserta, Hasto dan Djarot lalu mengajak peserta bergoyang. Lagu yang dipilih sebagai pengiring goyang bersama itu adalah lagu milik Sandrina, yang berjudul "Jokowi Satu Kali Lagi'.
Usai itu, Hasto lalu membacakan 5 poin perintah harian Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Subtansinya mengenai kewajiban memperjuagkan Pancasila, NKRI, UUD 1945. Lalu memenangkan Jokowi-Kiai Ma'ruf, memenangkan partai di pemilu legislatif, dan arahan agar jangan sampai sesama kader partai bertempur sendiri di pemilu mendatang.
"Intinya, datangi rakyat, sampaikan program Jokowi untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya.