Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Grace Natalie Ajak Perempuan Menangkan Jokowi dan SIkat Habis Hoaks

"Perempuan tangguh lima bulan ini boleh kepo, bawel, sikat habis semua hoaks dan kebohongan yang dilontarkan oleh Politisi sontoloyo dan Genderuwo."

Tribunnews.com/Rina Ayu
Ketua Umum PSI Grace Natalie 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengajak para perempuan untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin.

Hal itu disampaikan Grace Natalie dalam deklarasi relawan Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Baca: Kata Erick Thohir Terkait Ketum PSI Grace Natalie Dilaporkan Lakukan Penodaan Agama

Grace Natalie meminta agar perempuan berani memberangus isu bohong atau hoaks yang bertebaran.

"Perempuan tangguh lima bulan ini (saat kampanye) boleh kepo, bawel, sikat habis semua hoaks dan kebohongan yang dilontarkan oleh Politisi sontoloyo dan genderuwo," kata Grace Natalie.

"Pilihan kita satu-satunya untuk memenangkan demokrasi dan perempuan ya memang hanya pak Jokowi Ma'ruf Amin, ini pilihan terbaik kita hari ini, di tengah merebaknya sekretarianisme politisi sontoloyo dan genderuwo," kata Grace Natalie.

Lebih lanjut, Grace Natalie menuturkan, jika pasangan nomor 01 tak menang, maka korban pertama para politisi sontoloyo dan genderuwo, adalah perempuan.

"Dengan diskriminasi dan domestifikasi, padahal kita berjuang puluhan tahun untuk memenangkan itu. Lima bulan ini babak penentuan. Mari kita berusaha, mari kita bawel 24 jam, kepo terus-terusan agar semua orang tahu apa yang dikerjakan Joko Widodo lima tahun ini dan apa yanf dia perbuat pada periode selanjutnya," tutur Grace Natalie.

Baca: Dianggap Menista Agama hingga Dilaporkan ke Bareskim Polri, Grace Natalie Angkat Bicara

Bagi Grace Natalie, pilihan kepada Jokowi telah tepat, mengingat, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang memikirkan kaum ibu-ibu.

"Tetapi yang menarik, yang terjadi beberapa tahun terakhir, ketika ada seseorang pemimpin yang datang dari kalangan biasa, dia bukan ningrat, bukan anak ketua partai, dan darah biru politik. Tetapi di partai, semua yang dimiliki ketika jadi pemimpin, wali kota, gubernur, sampai jadi presiden, dia menggunakan politik untuk sebuah tujuan yang baik," ungkap Grace Natalie.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved