Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ace Hasan Syadzily Sebut Bergabungnya Yusril Akan Memperkuat Jokowi-Ma'ruf Menangkan Pilpres 2019

Ace Hasan Syadzily yakin bergabungnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf sudah melalui hitung-hitungan yang cermat.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Adiatmaputra Fajar Pratama
Ace Hasan Syadzily. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyambut gembira bergabungnya Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara pasangan Capres-Cawapres petahana dalam Pilpres 2019.

Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan Yusril Ihza mahendra selama ini dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan Jokowi dan sangat dekat dengan kalangan umat Islam.

Baca: Fahri Hamzah Puji Pemagang Indonesia di Jepang, Pulang Jadi Entrepreuner

Ia yakin bergabungnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf sudah melalui hitung-hitungan yang cermat.

"Kesediaan Beliau dalam Penasehat Hukum pasangan kami tentu melalui pertimbangan yang logis, matang dan penuh kalkulasi," ujar Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Selasa (6/11/2018).

Dengan bergabungnya Yusril, Ace yakin, pasangan petahana Jokowi-Ma'ruf Amin akan semakin kuat untuk memenangkan Pilpres 2019.

Baca: Fahri Hamzah: Bila Prabowo Jadi Presiden, Mau Jemput Pulang Habib Rizieq ke Arab Saudia, Itu Hak Dia

"Insya Allah, Pak Jokowi dan Pak Kyai Ma’ruf semakin kuat untuk memenangkan Pilpres 2019 nanti," ucap Ace.

Keberadaan Yusril menurutnya akan sangat membantu tim sukses Jokowi-Ma'ruf dalam menyelesaikan perkara hukum serangan politik.

"Terutama serangan yang tidak berdasarkan fakta alias hoaks. Selamat bergabung Pak Yusril!" ujar Ace.

Baca: Nia Dinata Temui Maruf Amin Agar Bisa Lebih Kenal

Yusril Ihza Mahendra telah setuju menjadi pengacara pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Yusril bercerita mengenai pertemuannya dengan Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Erick Thohir di satu hotel di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, ucap Yusril, Erick mempertanyakan kesediaan untuk menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf.

Baca: Gara-gara Debat Soal Utang dengan Wendy Cagur, Ayu Ting Ting Akui Dapat Perlakuan Ini di Malaysia

"Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyernya Pak Jokowi - Pak Kiyai Ma’ruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon capres-cawapres," ujar Yusril saat dikonfirmasi wartawan, Senin (5/11/2018).

Yusril pun menjawab kesediaan untuk menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf.

"Maka saya katakan pada Pak Erick, setelah cukup lama hal ini didiskusikan dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyernya kedua beliau itu," tuturnya.

Yusril menerangkan, pada Pilpres 2014 dirinya juga pernah menjadi ahli dalam gugatan Prabowo Subianto kepada Komisi Pemilihan Umum tentang hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Dan itu tanpa bayaran.

Sama halnya dengan menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril pun mengaku tak dibayar.

"Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf ini pro deo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja," kata Yusril.

Yusril berharap dengan menerima pinangan sebagai pengacara, dapat menyumbangkan sesuatu pada Pilpres dan Pemilu serentak agar berjalan adil dan jujur.

"Bagi saya hukum hukum harus ditegakkan secara adil bagi siapapun tanpa kecuali. Menjadi lawyer haruslah memberikan masukan dan pertimbangan hukum yang benar kepada klien agar klien tidak salah dalam melangkah, serta melakukan pembelaan jika ada hak-haknya yang dilanggar pihak lain," tutur Yusril.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved