Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Tim Jokowi-KH Ma'ruf Amin: Tak Ada Yang Politisasi Pernyataan Prabowo Terkait ''Tampang Boyolali''

Ace juga menegaskan, aksi massa memprotes pernyataan Prabowo itu, murni berasal dari masyarakat yang merasa tersinggung terkait istilah "tampang Boyol

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribun Jateng
Tagar #SaveMukaBoyolali mendadak viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin memastikan pihaknya tidak mempolitisasi isu "tampang Boyolali" untuk menyudutkan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

"Tidak ada yang mempolitisasi pernyataan Pak Prabowo," tegas Ace Hasan Syadzily Koordinator Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini Golkar ini kepada Tribunnews.com, Senin (5/11/2018).

Apalagi menurut juru bicara TKN Jokowi-KH MA'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, istilah " tampang Boyolali" pertama kali dilontarkan Prabowo, bukan dari kubu Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

"Itu kan kesalahan pernyataan sendiri. Kok dilemparkan kepada orang lain. Makanya kalau bicara itu harus terkontrol dan dapat mengendalikan ucapannya sendiri," jelas Ace Hasan Syadzily anggota DPR RI ini.

Ace juga menegaskan, aksi massa memprotes pernyataan Prabowo itu, murni berasal dari masyarakat yang merasa tersinggung terkait istilah "tampang Boyolali".

Lebih lanjut kata Ace Hasan Syadzily, mungkin bagi Prabowo, istilah "tampang Boyolali" sebagai sebuah candaan belaka.

Namun, imbuhnya, bukan candaan bagi anggota masyarakat yang tersinggung akan istilah tersebut.

Untuk itu, ia menyarankan hal ini menjadi pembelajaran berarti bagi seorang calon pemimpin negeri ini untuk tidak menyatakan hal yang menyinggung masyarakat.

Baca: Sebut Prabowo Sosok Emosional, Raja Juli Bilang Boleh Setuju atau Tidak

"Bagi seorang calon presiden, bercanda dengan mengatakan tampang orang Boyolali bukan tampang orang kaya, rasanya tidak tepat."

"Jangan menganggap bahwa orang Boyolali tak layak masuk ke hotel-hotel yang ada di Jakarta. Tidak tepat mengatakan seperti itu. Apa orang Boyolali semua tidak mampu masuk ke hotel di Jakarta?" ujar Ace Hasan Syadzily.

Sementara itu Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tentang "Tampang Boyolali" telah dipolitisasi.

Eddy mengaku khawatir segala ucapan Prabowo akan selalu ditanggapi secara politis.

"Saya prihatin segala sesuatu yang diucapkan itu rawan untuk dipolitisir. Coba kita ber-khuznudzon, berprasangka baik atas setiap kata dan tutur yang diucapkan," ujar Eddy di GOR Soemantri, Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Eddy menegaskan Prabowo tidak bermaksud mendiskriminasi warga Boyolali. Prabowo juga tidak bermaksud mengejek atau merendahkan mereka. Namun, pernyataan itu menjadi polemik karena ada pihak yang memolitisasi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved