Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Sekjen PPP: TKN Jokowi Tak Tertarik Politisasi Pidato Prabowo Soal ''Tampang Boyolali''

Kalau pidato Prabowo "tampang Boyolali" itu menjadi ramai pembicaraan, menurut anggota DPR RI ini, itu bukan bentuk politisasi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Sekjen PPP sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin tak tertarik mempolitisasi pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tentang "tampang Boyolali."

Hal itu ditegaskan Wakil Ketua TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Arsul Sani kepada Tribunnews.com, Senin (5/11/2018).

"Kami di TKN Jokowi dan jajaran kebawahnya tidak tertarik mempolitisasi hal-hal seperti itu," tegas Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini kepada Tribunnews.com.

Kalau pidato Prabowo "tampang Boyolali" itu menjadi ramai pembicaraan, menurut anggota DPR RI ini, itu bukan bentuk politisasi.

Apalagi kata Arsul Sani, pernyataan yang seperti ini bukan pertama kali terlepas dari ucapan Prabowo.

Dia mencontohkan, sebelum ini juga ada ungkapan "wartawan gajinya pas-pasan" dan sempat ramai.

"Respons masyarakat berupa kegeraman bahkan kemarahan itu kan terjadi tidak hanya sebatas di ruang media saja, tapi nyata terwujud di Boyolali sana, maka tidak pas dibilang politisasi," jelas Arsul Sani.

Baca: Usai Bertemu dengan Jokowi, Pemuda Pancasila Ajak Semua Pihak Jaga Persatuan

Menurut Arsul Sani, jauh lebih baik bukan reaktif menyikapinya.

Tapi imbuhnya, mengambil pelajaran berarti dari kejadian ini, yakni para elite politik harus lebih berhati-hati berbicara dan cermat dalam memilih kata yang tepat dalam menyampaikan sesuatu hal.

"Mari hindari diksi yang merendahkan meski itu dimaksudkan untuk bercanda atau guyon," kata Arsul.

Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tentang "Tampang Boyolali" telah dipolitisasi.

Eddy mengaku khawatir segala ucapan Prabowo akan selalu ditanggapi secara politis.

"Saya prihatin segala sesuatu yang diucapkan itu rawan untuk dipolitisir. Coba kita ber-khuznudzon, berprasangka baik atas setiap kata dan tutur yang diucapkan," ujar Eddy di GOR Soemantri, Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Eddy menegaskan Prabowo tidak bermaksud mendiskriminasi warga Boyolali. Prabowo juga tidak bermaksud mengejek atau merendahkan mereka. Namun, pernyataan itu menjadi polemik karena ada pihak yang memolitisasi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved