Pilpres 2019
Jokowi: Saya Ajak Semua Pihak Hijrah dari Pesimis Menjadi Optimisme
"Saya mengajak kita, hijrah dari pesimis ke optimisme, dari konsumtif ke produktif, dari marah-marah ke sabar," ucap Jokowi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo atau Jokowi mengajak semua pihak untuk berhijrah ke arah lebih baik, dari sikap pesimis menjadi optimisme.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di Hotel Fairmount, Jakarta, Sabtu (3/11/2018).
Baca: Berbaju Pendekar Banten, Jokowi-Maruf Amin Dapat Dukungan Keluarga Besar Tubagus Chasan Sochib
"Saya mengajak kita, hijrah dari pesimis ke optimisme, dari konsumtif ke produktif, dari marah-marah ke sabar," ucap Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan.
"Hijrah dari yang seneng perpecahan ke yang seneng persatuan, yang senengnya monopoli seneng kompetisi, terakhir hijrah dari individualistik ke kolaborasi," sambung Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan.
Sebelum mengajak seluruh pihak untuk hijrah ke arah yang lebih baik, Jokowi terlebih dahulu mengklarifikasi sejumlah isu-isu yang menyerang dirinya menjelang kontestasi pemilihan presiden 2019.
"Isu PKI, PKI bubar tahun 1965-1966, saya lahir 1961, umur saya empat tahun, masa ada PKI balita, buat isu tuh yang cerdas gitu loh, isu enggak masuk akal dilempar," ucap Jokowi.
Baca: Surya Paloh: Misi Utama Partai NasDem Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Selain itu, Jokowi pun menyampaikan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya sangat mementingkan nasionalis dan bukan antek asing seperti yang dituduh.
"Saya dituding antek asing, mana antek asingnya?, saya tanya, Blok Rokan sudah dipegang Pertamina, 100 persen, Blok Mahakam 100 persen oleh Pertamina, Freeport dapat tekanan kiri-kanan, atas-bawah, kita kuasai 51 persen," ujar Jokowi.