Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Respon Survei Kompas, Kubu Jokowi: Isu Lemah Data Kubu Sebelah Ubah Persepsi Masyarakat

Narasi itu, misalnya, tentang kemiskinan dan kondisi ekonomi, atau pertanyaan tentang sejumlah proses hukum.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN/ABRAHAM DAVID
Presiden Joko Widodo menghadiri acara perayaan HUT Ke-54 Partai Golkar di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (21/10/2018). HUT ke-54 Partai Golkar dihadiri ribuan kader partai dan pimpinan partai koalisi Indonesia Kerja. TRIBUNNEWS/ABRAHAM DAVID 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apresiasi publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengalami penurunan setelah meningkat signifikan pada April 2017 hingga April 2018.

Hal itu terlihat dari survei Litbang Kompas pada 24 September-5 Oktober 2018.

Penurunan apresiasi terjadi di bidang hukum dan kesejahteraan sosial.

Penurunan apresiasi tersebut bersamaan dengan munculnya sejumlah narasi terkait kontestasi pada Pemilu 2019 yang ditujukan ke pemerintah.

Narasi itu, misalnya, tentang kemiskinan dan kondisi ekonomi, atau pertanyaan tentang sejumlah proses hukum.

Baca: Survei Kompas: Apresiasi Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK Mengalami Penurunan

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf, Abdul Kadir Karding berujar, menyikapi hasil sigi Kompas, maka TKN Jokowi-Ma'ruf akan mulai masif berkampanye.

"Itu artinya kami harus semakin masif menyampaikan dan berkampanye soal kesuksesan pak Jokowi terutama di bidang hukum dan kesejahteraan sosial," ujar Karding saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (23/10/2018).

Menurut Karding, TKN Jokowi-Ma'ruf perlu memiliki narasi alternatif.

Terutama yang menjawab secara lugas dan mudah dimengerti masyarakat tentang sejumlah persoalan. Karding mengatakan, survei Kompas menyadarkan TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Sekaligus data survei itu menyadarkan pada kami, bahwa isu-isu yang lemah data dan fakta dan cenderung bohong yang dilancarkan kubu sebelah bisa merubah pesepsi masyarakat," kata Karding.

Karding bersama TKN Jokowi-Ma'ruf tengah ancang-ancang untuk menyiapkan strategi dalam memenangkan pasangan calon presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Tentu kampanye kami harus lebih fokus, menyentuh langsung ke rumah-rumah masyarakat dan starategi yang lebih baik dan tingkat kreatifitas yanf bagus," tutur Karding.

Baca: Maruf Amin Sebut Esemka Bakal Diproduksi Massal, Pemerhati Otomotif: Agak Aneh, Tiba-tiba Surprise

Sebelumnya, hasil sigi survei Kompas menunjukkan, apresiasi publik kepada pemerintahan Jokowi-JK ada di angka 65,3 persen.

Angka itu setara dengan hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2015 (tiga bulan pemerintahan Jokowi-Kalla) yang ada di angka 65,1 persen atau saat dua tahun pemerintahan Jokowi-Kalla pada Oktober 2016 yang ada di angka 65,9 persen.

Data Litbang Kompas, apresiasi publik pada April 2017 berada di angka 63,1 persen, lalu naik pada Oktober 2017 di angkat 70,8 persen, kemudian meningkat kembali pada April 2018 di angka 72,2 persen. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved