Pilpres 2019
Timses: Jokowi Sampaikan Pesan Akhiri Politik Kebohongan
Abdul Kadir Karding, menilai pernyataan Presiden Joko WIdodo meminta semua pihak menghentikan politik kebohongan merupakan pesan politik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai pernyataan Presiden Joko WIdodo meminta semua pihak menghentikan politik kebohongan merupakan sebuah pesan politik
Menurut dia, pesan politik itu disampaikan kepada semua politisi termasuk pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Luis Milla Resmi Pamit dari Indonesia, Begini Kalimat Perpisahannya
Apabila menyampaikan kritik kepada pemerintah, kata dia, jangan asal berbicara tanpa didukung fakta dan data.
"Politik kebohongan ya itu pesan seluruh politisi terutama paslon sebelah jangan suka main tanpa data bicara dengan unsur-unsur kebohongan," ujar Karding, ditemui di JIExpo Kemayoran, Minggu (21/10/2018).
Untuk itu, dia meminta, kepada semua pihak selama masa kampanye pemilu 2019 untuk beradu gagasan serta program visi-misi.
"Saya kira ya, menurut saya itu ada sindiran lah ya itu dikurangi dihilangkan mari berdemokrasi dengan baik adu gagasan adu program visi misi," tambahnya,
Baca: BKN Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018, Ini Tahapan Berikutnya
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan semua pihak mengakhiri politik kebohongan selama Pemilu 2019. Ini disampaikan di puncak perayaan HUT Partai Golkar ke-54 di JIExpo Kemayoran.
"Di masa Pileg dan Pilpres bahwa yang kita lakukan bukan perang demokrasi, tapi perayaan atau pesta demokrasi," kata Jokowi, Minggu (21/10/2018).
Jokowi menuturkan, pesta atau perayaan demokrasi seyogianya diisi dengan adu prestasi dan gagasan, bukan sebaliknya melakukan caci maki apalagi kebohongan.