Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2019

PSI: 'Generasi Emas' Prabowo Tidak Selesaikan Masalah Stunting

Milly menerangkan, Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama.

Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandi, naik mobil golf berkeliling saat Deklarasi Kampanye Damai di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018). KPU menggelar Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019 dengan tema "Kampanye Anti Politisasi SARA, Hoax, dan Politik Uang" yang dihadiri oleh kedua pasangan Capre-cawapres. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengusung program 'Generasi Emas'.

Generasi Emas atau “Generasi emak-emak dan anak minum susu” disebut Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia, Milly Ratudian Purbasari tidak menyelesaikan masalah stunting yang terjadi pada masyarakat.

"Masalah kekurangan gizi tidak bisa diselesaikan hanya dengan meminum susu," kata Milly saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/10/2018).

Milly menerangkan, Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang nutrisinya tidak memenuhi kebutuhan tubuh dimulai dari masa kandungan.

"Masalah gizi hanya dikasi susu, ibarat orang lapar dikasi permen. Sumber gizi tidak hanya susu, tapi banyak didapat dari bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan lokal, khusunya yang kaya protein nabati dan hewani," ujar Milly.

Baca: Iwan Fals Kembali Buat Polling Pilpres 2019, Hasilnya Berbanding Terbalik dengan Bulan Lalu

Yang dididik, ucap Milly, harusnya pola asupan dan gizi makanan, bukan budaya instan minum susu. Milly mengatakan, Pemerintahan Jokowi sudah menanggapi dengan serius kasus stunting ini dengan program yang komprehensif.

Baca: Direktur Samantaka Batubara Akui Eni Saragih Bantu Fasilitas Proyek PLTU Riau-1 ke PLN

Mulai dari penyediaan layanan kesehatan bagi Ibu hamil, di mana masyarakat bisa mengecek kehamilan mereka secara rutin, penyusuluhan intensif kepada masyarakat untuk mengatur pola makan.

Selain penyuluhan berkala, kata Milly, masyarakat juga perlu diberi pembekalan mengenai bagaimana mendapatkan makanan dengan nutrisi yang baik dari lingkungan sekitar.

"Jadi jangan korbankan masyarakat dengan solusi instan hanya demi mendapat simpati," ucap Milly.

Milly juga menyoroti soal generasi emak-emak adalah istilah yang disebutnya tidak tepat. Menurutnya, emak-emak merupakan sosok yang sudah melahirkan generasi.

"Kalau maksudnya ini soal pola pengasuhan maka tidak tepat juga kalau hanya nyebut emak-emak," kata Milly.

Sebab, lanjut Milly, tanggung jawab pengasuhan generasi dalam keluarga menjadi tanggung jawab bersama orang tua, suami dan istri, ayah dan bunda, "Bukan cuma urusan emak-emak dan ibu-ibu," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved