Dahnil Anzar Pertanyakan Maksud Polisi Datangi Kantor Pemuda Muhammadiyah di Daerah
Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan belakangan banyak kabar dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah bahwa kantor mereka kerap didatangi petugas kepolis
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan belakangan banyak kabar dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah bahwa kantor mereka kerap didatangi petugas kepolisian.
Dahnil menduga bahwa kedatangan petugas kepolisian tersebut ada kaitannya dengan dirinya yang menjadi bagian dari timses Prabowo-Sandi.
Baca: Bupati Bekasi Neneng Hasanah Langsung Dijebloskan ke Tahanan KPK Usai Diperiksa Selama 20 Jam
"Saya tegaskan posisi saya di sini tidak terkait Pemuda Muhammadiyah, karena saya ingin secara institusional Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah itu sendiri tetap netral, tidak dipolitisasi," ujar Dahnil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2018).
Dahnil pun mempertanyakan soal kedatangan petugas kepolisian ke kantor-kantor Pemuda Muhammadiyah daerah tersebut.
Baca: Kisah Penyintas Bunuh Diri Asal Gunungkidul yang Menemukan Semangat Hidup Kembali
"Bahkan ada pertanyaan petugas soal Muktamar Muhammadiyah kapan dilaksanakan, siapa calon ketua umumnya, karena ini kan sebentar lagi November ada Muktamar Muhammadiyah," tambahnya.
Namun, pertanyaan-pertanyaan soal Muktamar hingga calon Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah tersebut, menurut Dahnil, tidak ada urusannya dengan kepolisian.
"Bahkan, ada yang mendorong dari polisi, idealnya Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu si A misalnya, ini kabar dari mereka langsung loh," kata Dahnil.
Baca: Mafindo: Tren Penyebaran Hoax Sepanjang 2018 Meningkat, Didominasi Isu Politik Dibumbui Agama
Hal tersebut yang menurut Dahnil seperti kembali ke zaman represif Orde Baru.
"Ingat, Pemuda Muhammadiyah itu organisasi yang berdiri dan lahir sebelum republik ini hadir, jadi jangan sekali-kali mengintervensi secara politik, apalagi ini dilakukan oleh pihak kepolisian," kata Dahnil.