Pilpres 2019
Budiman Sudjatmiko: Tensi Pilpres 2019 Makin Tinggi Karena Pengguna Media Sosial Makin banyak
Politisi PDI-P, Budiman Sudjatmiko, mengatakan tensi Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2019 diperkirakan akan lebih panas ketimbang Pilpres 2014.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI-P, Budiman Sudjatmiko, mengatakan tensi Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2019 diperkirakan akan lebih panas ketimbang Pilpres 2014.
Hal itu, menurutnya, karena pengguna media sosial, termasuk buzzer di dalam negeri semakin masif.
Ia menilai bahwa tensi yang tinggi itu terjadi karena kemajuan teknologi yang semakin canggih dan gawai yang makin mudah diperoleh.
Baca: Politikus Demokrat: Buzzer Politik Sebuah Kebutuhan, Hanya Tata Caranya Tidak Diatur
"Tensinya makin tinggi karena pengguna medsos makin banyak," kata Budiman dalam diskusi publik 'Buzzer Politik di Sosial Media, Efektifkah?' di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/18).
Budiman melanjutkan, semua kemajuan teknologi itu tidak diimbangi dengan kecanggihan cara berpikir pengguna medsos dan buzzer di Indonesia.
Mayoritas pengguna medsos belum memiliki kapasitas untuk berpikir dan berdebat yang mempuni.
Baca: Politikus PPP: Hadiah Bagi Pelapor Korupsi Dalam Rangka Dorong Percepatan Pemberantasan Korupsi
Ia membuktikan, konten yang disebarkan selama ini kebanyakan tidak membicarakan tentang substansi persoalan bangsa.
"Harus diakui bahwa pada bagian ini Indonesia masih kurang. Tapi kecerdasan tools tidak kalah," tuturnya.
Padahal, kata dia, meskipun jumlah pengguna media sosial di dalam negeri tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia, hubungan kekerabatan antara media sosial dengan dunia nyata sangatlah dekat.
Baca: Jokowi Ibaratkan Perekonomian Dunia Layaknya Drama Seri Game of Thrones
Pengguna media sosial bisa saja mempengaruhi orang-orang di lingkungan nyata untuk melakukan sesuatu.
"Jadi ibaratnya cukup anda taruh satu tablet racun di bak yang luas, maka air itu akan menjadi beracun toh," katanya.