Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Minta Masukan Aburizal Bakrie

"Jam 19:30 pertemuan atau makan malam CCR (Command and Control Room) 9 Sekjen bersama Pak Aburizal Bakrie di kediamannya

Tribunnews/JEPRIMA
Perwakilan sekretaris jenderal partai-partai pengusung Jokowi pada Pilpres 2019 saat menyambangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu Hasto Kristiyanto (PDIP), Fredrich Lodewijk Paulus (Partai Golkar), Asrul Sani (PPP), Johny G Plate (Nasdem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Verry Surya Hendrawan (PKPI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan menyusul Abdul Kadir Karding (PKB) disambut oleh Ketua KPU Arief Budiman dan Jajaran di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018). kedatangan mereka untuk konsultasi terkait pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, akan menyambangi kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical.

Wakil Sekretaris TKN, Verry Surya Hendrawan mengatakan, pertemuan itu, akan dihadiri sembilan sekretaris jenderal partai politik pendukung pasangan capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Jam 19:30 pertemuan atau makan malam CCR (Command and Control Room) 9 Sekjen bersama Pak Aburizal Bakrie di kediamannya," kata Verry, Senin (8/10/2018).

Sementara itu, Wakil Sekretaris TKN lainnya, Raja Juli Antoni, menuturkan, pertemuan ini ingin lebih mendengar masukan dari Ical sebagai politisi senior.

Baca: Terkait Politik Uang, Bawaslu Sebut UU Pilkada Lebih Progresif ketimbang UU Pemilu

"Pak Ical senior Golkar. Golkar kan partai pendukung Pak Jokowi. Jadi kita ingin ngobrol-ngobrol. Sharing pendapat," ungkapnya.

Aburizal kerap mengkritik pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla. Meski, Golkar bagian dari pemerintah dan pendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Abruizal sempat menyoroti polemik pengusiran dan penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di berbagai daerah Tanah Air.

Mantan Ketum Golkar menyoroti sikap represif dan netralitas aparat yang dianggap membahayakan demokrasi di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved