Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2019

Ketika Inang-inang Berebut Salaman dengan 'Ompung' Kiai Ma'ruf Amin

Setelah selesai makan bersama, Kiai Ma'ruf lalu keluar mesjid untuk melanjutkan perjalanan ke Taman Makam Raja Sisingamangaraja.

Editor: Johnson Simanjuntak
Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
Ketika Inang-Inang Berebut Salami Tangan 'Ompung' Kiai Ma'ruf Amin 

TRIBUNNEWS.COM, BALIGE - Kedatangan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, di Tapanuli Utara, disambut hangat oleh warga Balige, khususnya oleh para inang-inang.

Di wilayah Tapanuli Utara, sebutan bagi kaum ibu adalah 'inang'.

Jadi kalau jamak, sebutannya adalah 'inang-inang'.

Inang-inang ini dengan sabar menunggu KH Ma'ruf Amin yang melakukan Salat Jumat di Masjid Al-Hadhonah, yang letaknya di seberang Onan Balige, pasar terbesar di kota itu.

Dalam melaksanakan Salat Jumat, setidaknya Kiai Ma'ruf berada di dalam masjid selama lebih dari 70 menit.

Sebab setelah ritual ceramah dan salat biasa, dilanjutkan dengan salat gaib khusus untuk mendoakan korban bencana alam di NTB dan Sulawesi Tengah.

Kiai Ma'ruf diminta untuk menyampaikan doa di bagian akhir salat gaib.

Setelah selesai melakukan ritual ibadah dan doa, dilanjutkan dengan makan siang bersama jamaah.

Tampak Kiai Ma'ruf mengambil sendiri makanan dan lauknya siang itu.

Yakni rendang, ikan asam manis, dan sop daging.

Setelah selesai makan bersama, Kiai Ma'ruf lalu keluar mesjid untuk melanjutkan perjalanan ke Taman Makam Raja Sisingamangaraja.

Namun, di luar masjid, masyarakat sudah menunggu Kiai Ma'ruf.

Tampak ada kerinduan dan keinginan bersalaman yang tak tertahan.

Masyarakat, mayoritas kaum ibu, berebut untuk bersalaman dengan sang kiai.

Para pengawal KH Ma'ruf Amin tampak kewalahan berusaha menjaga agar sang kiai tak terdorong karena kuatnya desakan para inang yang ingin mendekat.

"Aku cium tangannya, aku cium tangannya," kata Inang berbaju merah yang berhasil menyalami Kiai Ma'ruf, Balige, Sumatra Utara, Jumat (5/10/2018).

"Aku salam, aku salam," ujar Inang lainnya untuk menunjukkan bahwa dia juga berhasil menyalami sang kiai.

Sesekali teriakan 'ompung' ditujukan kepada Kiai Ma'ruf.

Ompung adalah sebutan untuk orang yang dituakan di tanah batak.

Bila ada hubungan genetik, ompung berarti kakek.

Namun bila tak ada hubungan genetik, ompung bermakna orang dituakan yang bijak dan harus dihormati.

Kiai Ma'ruf dengan sabar menyalami warga yang antusias itu.

Setelah sampai di mobil, Kiai Ma'ruf melambaikan tangan dan rombongannya berangkat ke Makam Sisingamangaraja.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved